Peregangan dan aktivitas fisik ringan seperti demikian saya lakukan di teras atau di bagian rumah lainnya yang terbuka. Tujuannya agar bisa menghirup dalam-dalam udara pagi guna memberi asupan oksigen yang berharga bagi tubuh dan otak. Oleh karena itu jangan bangun terlalu siang karena kita akan rugi melewatkan kesegaran pagi hari.
Waktu pagi juga sering saya gunakan untuk mengepel. Sejak pandemi Covid-19 mengepel menjadi kebiasaan baru yang saya lakukan setidaknya dua hari sekali. Bagi saya aktivitas mengepel bisa membiasakan badan untuk bergerak lebih aktif. Setelah mengepel ditutup dengan mendulang vitamin D dengan cara berjemur.
Lalu bagaimana dengan sore hari?
Saya biasa mencari hidangan berbuka atau sekadar membeli takjil seperlunya 1,5 jam sebelum berbuka. Untuk melakukannya saya harus berjalan kaki atau bersepeda karena hampir semua portal dari dan menuju tempat tinggal telah sulit untuk dilalui kendaraan bermotor. Meski awalnya cukup merepotkan, tapi pelan-pelan saya menikmatinya. Toh, selama ini saya sudah terbiasa jalan kaki
![Jalan sore-sore (dok. pri).](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/05/10/20200510-155934-fotor-5eb811e7097f367c8d4cd3b2.jpg?t=o&v=555)
Jadi, tidak harus berolahraga yang berat. Berpuasa di tengah situasi pandemi tetap memberi peluang kita untuk berolahraga dengan cara yang mudah. Asal dilakukan secara terukur dan mengikuti protokol kesehatan seperti menghindari keramaian, jaga jarak, dan menggunakan masker, manfaat olahraga tetap dapat dirasakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI