Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Akankah Corona Membuat Orang Indonesia Lebih Beradab dan Berbudaya di Masa Depan?

9 April 2020   08:07 Diperbarui: 9 April 2020   16:41 2730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masnyarakat antre dengan tertib sebelum memasuki Mirota Kampus Yogyakarta pada Selasa (7/4/2020) (dok. pri).

***

Ya, pandemi Covid-19 memang telah membuat kehidupan kita seolah-olah dibanjiri aturan-aturan baru. Wabah Corona membuat kita seakan terasing dari lingkungan dan keluarga. Tiba-tiba kita terkungkung dan tidak bebas, bahkan untuk melakukan aktivitas yang sepele sekalipun.

Kalau direnungkan berbagai perangkat aturan dan protokol yang sekarang sedang mengintervensi kehidupan kita hari demi hari sesungguhnya bukan hal yang luar biasa. Beberapa tindakan seperti cuci tangan merupakan tuntunan yang telah kita kenal dan pelajari sejak kecil. Setiap orang tahu bagaimana melakukan cuci tangan.

Namun, harus diakui perilaku semacam itu belum sempat menjadi bagian yang lebur dalam budaya keseharian kita. Seperti halnya antre dianggap belum melebur seutuhnya pada kesadaran masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, ketika mengantre untuk masuk ke supermarket kemarin sempat saya bertanya pada diri sendiri. Akankah semua ini pada akhirnya membuat saya dan masyarakat Indonesia memiliki kesadaran baru sebagai masyarakat yang lebih disiplin, tertib dan semakin menghargai sesama?

Pandemi Covid-19 telah menjadi rangsangan yang menuntut tanggapan dan reaksi dalam bentuk perilaku. Mungkinkah jika aturan-aturan ketat selama pandemi Covid-19 dilaksanakan sampai berbulan-bulan lamanya mampu menimbulkan resapan baru yang mendorong perilaku masyarakat kita menjadi semakin berbudaya dan beradab?

***

Budaya dan keadaban bukan bangunan megah yang serba jadi. Keberadaannya bertumpu pada seperangkat perilaku yang konsisten. Sementara perilaku dibentuk melalui proses pembelajaran.

Disadari atau tidak pembelajaran telah berlangsung sekarang. Kita sedang didorong berjalan di atas jalur-jalur pembelajaran selama pandemi Covid-19.

Jalur pertama ialah pembiasaan. Ini cara belajar paling mendasar yang sudah berperan sejak awal munculnya budaya-budaya primitif manusia.

Pembiasaan sering harus dimulai dengan paksaan atau kondisi terpaksa agar kesadaran bisa berkecambah lalu tumbuh menjadi pohon berbuah unggul bernama budaya. Begitulah yang terjadi sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun