Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Maju-Mundur" Presiden Jokowi yang Membingungkan Soal Mudik Bisa Membuat Corona "Nyaman" di Indonesia

3 April 2020   19:01 Diperbarui: 3 April 2020   19:09 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, bagaimana perangkat di lapangan memastikan bahwa bus-bus yang ditumpangi pemudik bisa tetap mematuhi protokol selama perjalanan? Jika di terminal keberangkatan jumlah penumpang bisa dibatasi, bagaimana memastikan bahwa bus-bus tidak akan menaikkan dan menambah penumpang di tengah jalan?

Bus antar kota antar provinsi, salah satu moda transportasi yang banyak digunakan pemudik (dok. pri).
Bus antar kota antar provinsi, salah satu moda transportasi yang banyak digunakan pemudik (dok. pri).

Tidak mudah pula mengawasi bahwa bus-bus hanya akan menurunkan penumpang di tempat yang telah ditentukan supaya penumpang bisa disaring. Bagaimana jika  saringan bocor karena penumpang turun di luar terminal? Apa sanksinya bagi penumpang dan operator bus yang menghindari pemeriksaan?

Hal-hal semacam itu masih jadi tanda tanya dan pemerintah harus sudah menjawabnya dengan skenario yang matang sebelum arus mudik semakin deras mengalir ke daerah.

Segala langkah dan kebijakan dalam pandemi Covid-19 memang tidak bebas dari risiko. Di sisi lain sekadar mengharapkan kesadaran masyarakat dengan hanya bertumpu pada imbauan sepertinya tidak akan cukup untuk memerangi Covid-19 di Indonesia. Langkah maju-mundur dalam menyiapkan mudik bisa membuat upaya Pembatasan Sosial Skala Besar serta social & physical distancing yang selama ini dilakukan seketika ambyar. 

Jikalau terlambat mematangkan skenario mudik, sama artinya pemerintah melempar keranjang Corona ke daerah di mana daerah dengan kapasitas dan kapabilitas serba tidak seragam mau tidak mau harus siap menerimanya. Dan sedikit saja tidak siap, keranjang itu bisa berceceran dan meluber isinya.

Semoga itu tidak terjadi. Semoga Indonesia bisa berlari kencang untuk mengejar Corona dan menendang keluar Covid-19 jauh-jauh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun