Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Legenda Dawet Mbah Hari, Segar Sejak 1965

23 Desember 2019   08:03 Diperbarui: 24 Desember 2019   01:00 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dawet Mbah Hari di Pasar Beringharjo, Yogyakarta (dok. pri).

Sambil melayani, Mbah Hari mau juga meladeni pembicaraan pembelinya. Bahkan, sesekali ia melempar canda. Seperti yang ia lakukan kepada seorang pembeli di samping saya yang tak paham dengan bahasa Jawa Mbah Hari. "Nggak papa, nggak papa", kata Mbah Hari sambil tersenyum dan menepuk pundak pembeli tersebut.

Mangkuk dawet kedua dari Mbah Hari (dok. pri).
Mangkuk dawet kedua dari Mbah Hari (dok. pri).
Semangkuk dawet telah saya habiskan. Tapi tak cukup hanya semangkuk kecil itu. Maka kepada Mbah Hari saya meminta lagi dan tangannya kembali bergerak meracik dawet. Gerakan tangan itu mungkin belum berubah sejak 1965.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun