Waktu selalu berjalan. Hidup juga senantiasa berubah dan tidak mudah untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang akan muncul dari perubahan sepanjang waktu. Di tengah banyak perubahan dan kemungkinan, Sun Medical Platinum membantu menyiapkan instrumen perlindungan kesehatan terbaik bagi diri dan keluarga.
Kesehatan kadang sulit ditebak dan bisa berubah dengan cepat. Seseorang bisa tiba-tiba sakit meski beberapa saat sebelumnya semua terasa baik-baik saja. Lalu ketika perubahan yang mendadak itu terjadi, seringkali baru disadari adanya penyesalan atas keterlambatan untuk mencegah dan menyiapkan pelindungnya.
"Jimat" dari Ibu
Saya selalu mendapat nasihat dan pesan terbaik dari ibu. Ketika berpamitan untuk kembali meninggalkan rumah dan itu berarti baru sebulan kemudian kami bisa bertemu lagi, ibu selalu berkata, "Sehat-sehat, makannya yang bener, salat jangan malas".Â
Perkataan itu hampir tak pernah berubah selama bertahun-tahun dan kini sering diulangi lewat pesan whatsapp. Kadang ibu memberi pesan yang lebih panjang. Namun, hal pertama yang disampaikannya selalu sama, yakni "sehat-sehat".
Begitulah mungkin intuisi sekaligus pancaran kasih sayang paling kuat dari orang tua kepada anaknya. Bagi seorang ibu, tak ada yang lebih penting dan melegakan baginya kecuali memastikan anak-anaknya selalu dalam keadaan baik-baik saja. Oleh karena itu, pesan yang pertama kali diucapkan adalah "sehat-sehat". Kemudian dilanjutkan pesan-pesan lainnya yang juga penting.
Berulang kali menerima pesan yang sama dari ibu, kadang saya menganggapnya sebagai hal yang biasa. Bukankah "sehat-sehat" adalah kata yang umum?
Namun, semakin lama tidak ada keraguan bagi saya untuk menjadikan nasihat dan pesan itu sebagai "jimat" pegangan agar saya tak lalai menjaga diri dan kesehatan. Penyebutan kata "sehat" dua kali oleh ibu menyiratkan bahwa kesehatan sangatlah berharga.
Demi Orang Tercinta
Sehat adalah aset, modal, dan kekuatan yang tak ternilai. Dengan kesehatan yang terjaga kita bisa melakukan banyak hal baik. Kita bisa menjalani aktivitas dengan lancar jika ditopang kesehatan yang prima.Â
Percuma memiliki rencana dan mimpi besar jika pada saat yang sama kita mengabaikan kesehatan. Maka menjaga kesehatan adalah kewajiban seperti halnya kita mengupayakan kehidupan yang lebih baik dari hari ke hari.Â
Bukan hanya untuk diri sendiri, kesehatan saya juga saya persembahkan untuk orang lain. Ini menyangkut kebermaknaan saya bagi orang-orang tercinta, terutama keluarga. Dengan tetap sehat saya bisa selalu ada untuk keluarga saat dibutuhkan.Â
Kesehatan yang baik memungkinkan saya bisa diandalkan oleh orang-orang terdekat. Saya beberapa kali merasakannya ketika ada anggota keluarga kami yang sakit dan harus dirawat. Saya ada di sisi mereka.Â
Ambil contoh beberapa waktu lalu ketika ibu sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit kemudian dilanjutkan pemulihan sekitar dua bulan. Di tengah cobaan tersebut, saya bersyukur karena tetap sehat sehingga bisa pulang pergi berulang kali untuk menjenguk dan menemani ibu sampai pulih. Jarak yang jauh dan pikiran yang kadang dipenuhi rasa cemas tidak sampai membuat saya ikut jatuh sakit.
Mudah dan Murah
Nikmat kesehatan yang saya rasakan saat ini benar-benar saya syukuri. Namun, bukan berarti semua akan terus baik-baik saja dan saya tidak punya risiko kesehatan apapun. Kesehatan hari ini akan bisa saya nikmati sampai hari-hari ke depan hanya jika saya terus menjaganya.
Menjaga kesehatan "susah-susah gampang". Susah karena semakin hari bertambah banyak faktor risiko penyakit. Beberapa faktor kadang berkombinasi memunculkan gangguan. Usia dan stres, misalnya, bisa menghadirkan tekanan secara bersamaan.Â
Seseorang sanggup menjalani aktivitas dengan intensitas tinggi selama 14 jam per hari. Namun, seiring bertambah usia perlu lebih cermat dalam mengelola energi dan mengukur kapasitas. Sedangkan tingkat stres cenderung bertambah seiring perjalanan usia. Stres seringkali tekanannya tidak terlihat pada tubuh. Tapi jelas menganggu dan bisa mendatangkan masalah kesehatan.
Meski demikian, menjaga kesehatan juga bisa dilakukan secara mudah dan murah. Rasanya saya tidak punya resep khusus untuk menjaga kesehatan, kecuali "jimat" pesan dari ibu di atas dan beberapa kebiasaan berikut ini.
Pertama, makan makanan sehat dan bergizi. Ini kebutuhan semua orang. Saya beruntung lidah "ndeso" saya tetap bertahan sampai sekarang sehingga selera saya tidak jauh-jauh dari pecel, gado-gado, sayur asem atau sop. Sepiring gado-gado ditambah sepotong semangka atau pepaya yang sering saya santap untuk makan siang jauh lebih murah dan sehat dibanding ketagihan ayam geprek dan es kopi susu.
Suplemen vitamin penambah tenaga atau sejenisnya hampir tidak pernah saya konsumsi. Saya cukup menjadi peminum rutin ramuan wedang uwuh, wedang jahe atau kadang-kadang temulawak.
Rokok saya hindari dan tidak pernah tertarik menjadi perokok aktif. Sementara masker selalu saya siapkan untuk berjaga-jaga manakala berada di sekeliling perokok. Dengan begitu saya berusaha mengurangi faktor risiko. Apalagi, rokok berkontribusi paling besar dalam peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan kanker paru-paru. Seorang perokok juga memiliki risiko lebih tinggi terserang penyakit tidak menular lainnya.
Kedua, tidak tidur larut malam. Bertahun-tahun saya terjebak sebagai pelaku begadang. Â Itu membuat saya kerap didera sakit kepala dan cepat kelelahan pada esok harinya.Â
Namun, sejak 2016 saya insaf dan mulai mendisiplinkan diri dengan tidur lebih awal. Cukup tidur berarti memberi waktu kepada sistem biologis tubuh kita yang kompleks dan canggih ini untuk beristirahat, memulihkan kerusakan-kerusakan kecil, melakukan regenerasi, dan mempersiapkan sistem yang lebih bugar untuk hari berikutnya. Sekarang saya tidur jam 10 malam dan tidak masalah jika bangun jam 3 atau 4 pagi.
Ketiga, menikmati hobi. Tidak terlalu penting apa hobi kita, tapi penting untuk memiliki hobi yang positif. Membaca adalah hobi saya. Di atas meja dan di dalam tas selalu ada buku untuk dibuka kapan saja. Saya juga menyukai pertunjukkan seni dan musik. Jika tidak bisa menonton langsung, saya nikmati rekaman konser-konser yang pernah saya datangi.Â
Membaca buku atau menikmati musik sering berhasil mengurangi dampak stres pada diri saya. Perlu diketahui bahwa stres yang terus berlanjut bisa menurunkan kekebalan tubuh sampai 60% sehingga penyakit lebih mudah menyerang. Oleh karena itu, selagi tuntutan-tuntutan menguat dan masalah-masalah mulai menganggu kesehatan, saya beralih sejenak ke hobi.Â
Menikmati hobi juga membantu memelihara pikiran tetap pada mode positif. Dari pikiran positif dan sehat itu mengalir stimulus yang memperkuat jasmani.
Keempat, bergerak secara aktif diperlukan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Itulah mengapa olahraga penting dilakukan. Saya memilih olahraga yang paling murah dan mudah, yakni berjalan kaki. Setiap hari naik turun tangga berulang kali saya nikmati sebagai bagian dari olahraga. Tidak seberapa memang, tapi lebih baik daripada tidak sama sekali.Â
Di akhir pekan saya leluasa berjalan kaki lebih jauh. Kegiatan Car Free Day saya senangi karena di sini selain berolahraga saya juga bisa berekreasi sehingga fisik dan pikiran bisa disegarkan secara bersamaan. Jika tidak berjalan kaki, saya mengayuh sepeda dan bisa menempuh jarak lebih jauh.
Perkuat dengan Asuransi
Selain menjaga asupan makanan, tidur yang cukup, menghindari rokok, menikmati hobi, dan berolahraga, penting juga untuk melengkapinya dengan instrumen pelindung yang bisa mengalihkan sebagian risiko jika masalah kesehatan menghampiri.
Sekarang negara memiliki sistem jaminan kesehatan nasional. Namun, bukan berarti instrumen pelindung lainnya tidak dibutuhkan. Memiliki lebih dari satu pelindung selalu lebih baik. Itulah gunanya asuransi yang memberikan perlindungan lebih kuat terhadap kemungkinan gangguan kesehatan yang bisa datang kapan saja.
Bukan berarti pilihan berasuransi didasarkan pada ketakutan berlebihan terhadap sakit. Tapi dengan memiliki asuransi seseorang akan mendapatkan instrumen promotif, preventif dan kuratif secara lebih berkualitas. Dengan asuransi perlindungan disiapkan lebih awal sehingga fokus bisa segera dikonsentrasikan pada hal lain.Â
Sekarang cukup mudah mencari tahu produk asuransi yang paling sesuai dengan kebutuhan kita dan perusahaan asuransi apa yang memberikan manfaat lebih dengan perlindungan terbaik.
Salah satunya adalah Sun Medical Platinum dari perusahaan Sun Life Financial Indonesia yang berpengalaman sejak 1995. Sun Medical Platinum adalah asuransi yang memberikan perlindungan kesehatan secara maksimal. Sebagai manfaat tambahan (rider), Sun Medical Platinum bisa dilekatkan pada Asuransi Brilliance Maxima dan Asuransi Brilliance Sejahtera. Ini membuat asuransi Sun Life semakin efisien.
Nilai utama Sun Medical Platinum adalah memberi kepastian perlindungan pada berbagai tindakan medis dan perawatan yang memakan biaya besar sampai 7,5 miliar rupiah seperti perawatan ICU, cuci darah, dan kanker. Operasi akibat kecelakaan, perawatan efek samping kemoterapi, dan perawatan lainnya juga ditanggung oleh Sun Medical Platinum.
Perlu dicatat bahwa Sun Medical Platinum adalah asuransi kesehatan pertama di Indonesia yang menjamin perawatan efek samping kemoterapi yang biasanya dijalani oleh penderita kanker. Ini sangat berharga karena semakin banyak orang yang didiagnosis menderita kanker. Bahkan dalam 20 tahun mendatang penderita kanker diprediksi meningkat 70%. Sedangkan pada 2017 saja ada lebih dari 8 juta kematian akibat kanker di seluruh dunia.
Risiko kanker sendiri cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Apalagi jika sepanjang hidupnya seseorang banyak menjalani gaya hidup yang kurang sehat.
Berbagai keutamaan dan manfaat di atas menjadikan Sun Medical Platinum sangat berdaya guna sebagai instrumen perlindungan diri dan keluarga. Apalagi, masa asuransinya yang satu tahun bisa diperpanjang sampai tertanggung berusia 88 tahun. Polisnya bisa dimiliki siapa saja yang berusia 18-70 tahun. Selain itu, ditopang oleh jaringan rumah sakit rekanan di seluruh dunia. Dilengkapi pula pilihan manfaat lainnya seperti melahirkan dan perawatan gigi.Â
Jelas sudah bahwa kesehatan memang harus diutamakan. Menjaga kesehatan adalah kewajiban sekaligus bentuk syukur kita atas nikmat terbesar yang diberikan Tuhan.Â
Telah tersedia banyak cara dan pilihan untuk membangun kualitas kesehatan diri dan keluarga secara lebih baik. Rencanakan sekarang dan mulailah sebelum terlambat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H