Ada hal menarik di basement Gramedia Slamet Riyadi, Kota Surakarta pada Sabtu (31/8/2019) siang. Di area yang merupakan tempat parkir sepeda motor pengunjung dan gudang penyimpanan itu, kardus-kardus berwarna coklat terlihat dijejer dan ditumpuk.
Belasan orang berseragam Gramedia sibuk membuka kardus-kardus tersebut dan mengeluarkan isinya. Tentu saja isinya adalah buku. Setelah dikeluarkan dari kardus, buku-buku itu langsung diletakkan di atas meja dan rak yang disiapkan khusus.
Seiring dengan itu sejumlah orang antusias berburu buku. Hawa yang agak panas di area basement tak menjadi masalah demi mendapatkan buku-buku bagus yang sedang diobral.
Belanja dari Gudang
Gramedia Slamet Riyadi memang sedang menggelar Gramedia Big Sale. Ini adalah salah satu acara penjualan buku murah yang rutin digelar Gramedia setiap menjelang akhir tahun.Â
Gramedia Big Sale biasanya diadakan hampir bersamaan di beberapa kota yang memiliki fasilitas gudang Gramedia cukup besar. Penjualan diadakan langsung di gudang penyimpanan atau di area toko Gramedia, tapi bukan di dalam ruang utama toko.Â
Pada Desember 2018 saya pun pernah mengunjungi Gramedia Big Sale di gudang Yogyakarta yang benar-benar merupakan sebuah gudang dan terletak lumayan jauh dari pusat kota. Â
Berbelanja buku di sana terasa menantang. Untuk mendapatkan buku yang sesuai minat dan selera kita perlu berusaha lebih keras karena selain harus mencari di tumpukan buku yang banyak jumlahnya, juga dihadapkan pada kondisi gudang yang panas dan agak berdebu.Â
Bukan Murahan
Buku-buku yang dijual di Gramedia Big Sale dihargai mulai dari Rp10.000. Hanya ada tiga kategori harga buku yang dibedakan menurut warna label harga. Buku dengan label warna biru berharga Rp10.000, label hijau Rp20.000, dan label merah Rp30.000.
Meski murah harganya, bukan berarti buku-buku yang dijual tidak menarik atau buku yang kualitasnya murahan. Banyak judul bagus yang bisa ditemukan. Salah satunya adalah buku kenangan Chrisye yang dijual Rp30.000. Dua tahun lalu saat buku ini dirilis saya membelinya seharga Rp175.000.Â
Sementara bagi penggemar fiksi terutama novel, penjualan murah di gudang basement Gramedia Slamet Riyadi menjadi kesempatan untuk meraup banyak bacaan. Di antara sekian banyak judul, ada karya Gerson Poyk, Alberthine Endah, hingga Gol A Gong (Heri Hendrayana) yang dibanderol sangat murah.
Saya sendiri menemukan dua buku Marga T di mana salah satunya sudah lama saya inginkan, tapi belum juga mendapatkannya karena sulit menemukannya di toko buku. Sebagai penikmat karya Marga T (serta Nh. Dini dan Mira W) ini merupakan sebuah berkah dan keberuntungan. Apalagi, dua judul tersebut hanya tersisa masing-masing satu eksemplar. Tanpa banyak pikir langsung saja saya mengambilnya.
Untuk beberapa saat mereka berunding untuk memastikan apakah buku tersebut benar-benar diobral. Saya dan seorang pengunjung lainnya sempat pula berkata kepada petugas penjualan bahwa buku itu termasuk judul yang populer dan masih ada di dalam toko.
Petugas lalu memutuskan bahwa buku tersebut memang termasuk kategori yang diobral. Dengan demikian jika membeli di dalam toko Gramedia pengunjung perlu membayarnya dengan harga normal, tapi di area basement pengunjung bisa membawanya pulang cukup dengan uang Rp10.000.Â
Bukan hanya buku itu saja yang harganya "dibanting". Saya juga mendapatkan biografi legenda bulutangkis Indonesia Christian Hadinata seharga Rp10.000.
Perlu SabarÂ
Petugas kasir yang melayani pembayaran di basement Gramedia Slamet Riyadi mengatakan bahwa penjualan buku murah dari gudang akan berlangsung sampai September. Belum dipastikan kapan hari terakhir penjualan. Menurut sang kasir ketentuan yang digunakan adalah "sampai stok habis".
Selain di basement Gramedia Slamet Riyadi, penjualan murah juga diadakan di area atrium Paragon Mall Surakarta. Khusus yang digelar di mal ini penjualan berlangsung sampai 15 September 2019.
Kedua, berbelanja buku di Gramedia Big Sale harus sabar dan telaten karena buku-buku tidak dikelompokkan menurut kategori. Biasanya hanya buku anak-anak dan komik yang dipisahkan tempatnya. Sedangkan jenis buku lainnya dicampur atau hanya ditata di atas meja dan rak. Tidak ada fasilitas komputer untuk menelusuri judul yang tersedia.Â
Oleh karena itu, butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan buku yang sesuai minat. Namun, sekali menemukan buku yang menarik rasanya seperti mendapatkan harta karun besar seperti saya menemukan karya Marga T.
Adanya jasa titip atau pemborong buku memang sah-sah saja, tapi kadang menimbulkan ketidaknyamanan karena mereka biasanya mengambil banyak buku bagus sekaligus.Â
Selain itu mereka suka duduk-duduk dan meletakkan keranjang-keranjang belanjaan di sekitar tumpukan buku dan di dekat kasir seolah sebagai penanda bahwa beberapa jenis buku telah dibooking oleh mereka. Saya kira banyak penyuka buku yang paham tentang hal ini.
Keempat, harga buku pada Gramedia Big Sale biasanya akan diturunkan menjadi lebih murah lagi pada hari-hari terakhir penjualan. Buku-buku yang dihargai Rp10.000 akan turun menjadi Rp5000 sementara yang dihargai Rp30.000 akan dilego dengan ketentuan Rp30.000 dapat dua atau tiga buku. Hanya saja pada hari-hari terakhir biasanya sudah tidak terlalu banyak lagi pilihan judul yang tersedia.
Memang masih ada banyak hal yang  bisa didapatkan dengan uang Rp10.000. Kita bisa memilih menggunakannya untuk membeli  data internet unlimited harian atau paket chatting mingguan.Â
Anak kos juga secara ajaib bisa membelanjakan Rp10.000 sebagai survival kit di akhir bulan. Namun, penyuka bacaan akan selalu menganggap uang Rp10.000 sebagai alat tukar yang sangat berharga untuk mendapatkan buku-buku bagus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H