Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Anatomi "Adu Rayu", Lagu Romantis untuk Jokowi dan Prabowo

13 April 2019   10:02 Diperbarui: 13 April 2019   19:33 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesilat putra Indonesia, Hanifan Yudani Kusuma, mendapat ucapan selamat dari Presiden RI, Joko Widodo dan Presiden Persilat, Prabowo Subianto setelah berhasil meraih medali emas pada partai final nomor kelas C putra 55 kg sampai 60 kg Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta, Rabu (29/8/2018). Hanifan Yudani Kusuma mengalahkan atlet pencak silat asal Vietnam, Nguyen Thai Linh.(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Kepada rakyat sebuah pertanyaan secara berulang-ulang disodorkan keras-keras melalui pidato: "Buat apa memilih lagi pemimpin yang membuat kecewa? Itu sama saja mengulang kesenduan. Lihatlah, telah ada di depan kalian yang baru (meski tidak benar-benar baru) yakni aku, Prabowo".

Sekarang lanjut ke bagian berikutnya.

"Separuh jalan pernah dilewati/meski ada kecewa

Aku yang dulu tak begitu lagi/takkan kuulangi

Jangan dulu engkau berpaling/beriku kesempatan

Aku ingin dirimu/tetap jadi milikku

Bersamaku mulai hari baru/hilang ruang untuk cinta yang lain"

Lirik di atas menjadi milik Glenn Fredly dan dibawakan sebagai antitesis dari bagian yang dinyanyikan Tulus. Oleh karena itu, tidak ada interpretasi lain yang tepat selain bahwa itu adalah bagian yang mampu mewakili sisi rayuan Pak Jokowi.

Perlu diakui bahwa selama 5 tahun atau separuh jalan dari masa 2 periode yang diharapkan, ada sejumlah kekurangan pemerintahan Jokowi dalam menangani masalah yang muncul. Di antara capaian-capaian keberhasilan yang diraih, ada penuntasan kasus pelanggaran HAM yang masih tercecer dan perlindungan bagi kaum minoritas yang jelas masih tertinggal. Ini adalah salah satu yang mengecewakan.

Meski demikian bagi Jokowi tetap ada alasan yang cukup untuk meyakinkan rakyat agar tetap percaya pada kepemimpinannya. Rakyat tak perlu berpaling dan hanya perlu memberinya kesempatan untuk menyelesaikan segala urusan yang belum tuntas. Termasuk janji dan rayuannya adalah tidak mengulangi segala kekeliruan yang pernah dibuat.

"Lupakan dia pergi denganku/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun