Keberadaan pedagang pengepul memang membantu, meski itu membuat perajin seperti Sumadi kurang leluasa menentukan harga. Saat ini harga irus di tingkat perajin rata-rata hanya Rp2000. Bahkan, harga borongan per kodi (isi 20) kadang lebih rendah lagi.
Sumadi tetap bertahan membuat produk kerajinan dari tempurung kelapa (dok. pri)
Selama puluhan tahun sudah tak terhitung berapa banyak irus yang ia buat. Sepanjang itu pula ia terus menggosok tempurung kelapa sampai halus, lalu disatukan dengan gagang kayu hingga menjadi irus. Bisa jadi irus di rumah dan di warung langganan kita adalah buatan Sumadi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!