Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kreasi Limbah Kelapa yang Menghidupi dari Purbalingga

3 Desember 2018   09:33 Diperbarui: 3 Desember 2018   22:05 2204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempurung kelapa yang telah dibentuk dan dihaluskan (dok. pri).

Mereka mengaku kekurangan tenaga produksi. Jika ditelisik penyebabnya antara lain karena para perajin masih bekerja sendiri-sendiri serta kurangnya minat generasi muda setempat untuk menekuni kerajinan limbah kelapa.

Belum maksimalnya potensi tersebut juga dipengaruhi oleh ketergantungan perajin pada pengepul. Pada saat yang sama perajin belum memanfaatkan kemajuan teknologi informasi sebagai sarana promosi serta pemasaran. Adi dan Sri misalnya, keduanya belum tertarik untuk menjual produknya secara online karena khawatir dengan biaya ongkos kirim yang mahal dan produknya rusak selama pengiriman. 

Butuh Dukungan 

Ekonomi kerakyatan berbasis UMKM seperti kerajinan limbah kelapa di Purbalingga Wetan bisa menjadi unggulan daerah dan penggerak ekonomi lokal. Kecenderungan masyarakat saat ini yang lebih menyukai produk ramah lingkungan membuka peluang besar bagi kerajinan limbah kelapa. Apalagi produk dari limbah kelapa memiliki keunikan berupa corak yang menarik dari serabut kayu pada tempurung dan batang kelapa.

Beberapa produk kerajinan dari limbah kelapa buatan perajin Purbalingg Wetan (dok. pri).
Beberapa produk kerajinan dari limbah kelapa buatan perajin Purbalingg Wetan (dok. pri).
Namun, semua kendala yang menghambat pengembangan kerajinan limbah kelapa harus segera diatasi. Dukungan dari pemerintah daerah dan swasta dibutuhkan agar potensi kerajinan limbah kelapa di Purbalingga Wetan bisa lebih maksimal. Dukungan yang besar diharapkan bisa mempermudah akses permodalan, meningkatkan kapasitas produksi dan diversifikasi produk, memperluas pasar, serta membenahi sistem kerja dan organisasi perajin.

Sebagai perusahaan jasa pengiriman ekspres dan kurir logistik yang sudah berpengalaman selama 28 tahun, Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) bisa berperan dalam mendorong evolusi perajin agar mengikuti perkembangan pasar dan zaman. Sentuhan JNE antara lain bisa dilakukan dengan menemui para perajin dan memberikan edukasi seputar kemudahan pengiriman produk-produk kerajinan menggunakan layanan pengiriman yang aman dan nyaman. Layanan tersebut sejalan dengan peluang e-commerce yang semakin tumbuh di Indonesia. 

Salah satu jenis irus yang juga bisa difungsikan sebagai centong nasi (dok. pri).
Salah satu jenis irus yang juga bisa difungsikan sebagai centong nasi (dok. pri).
Edukasi dan penyadaran tentang hal itu sangat penting karena mayoritas perajin di Purbalingga Wetan masih menganggap ongkos kirim sebagai beban yang memberatkan sehingga mereka enggan untuk memasarkan produknya secara online atau langsung kepada konsumen. Padahal ongkos kirim dalam jual beli online dibebankan kepada konsumen atau disubsidi oleh penyedia platforme-commerce. Di sisi lain JNE menyediakan layanan pengiriman barang dengan pilihan tarif yang ekonomis dan tidak memberatkan pelaku UMKM. 

Jaringan JNE yang luas dan tersebar memudahkan perajin mengirimkan produk dari daerahnya ke berbagai pelosok negeri. Jangkauan pasar pun semakin luas sekaligus mengurangi ketergantungan kepada pengepul.

Kekhawatiran para perajin akan keamanan produk yang dikirimkan juga bisa dikikis dengan adanya layanan pengemasan oleh JNE. Untuk mencegah berbagai risiko JNE menyediakan kemasan pendukung yang tepat sehingga produk kerajinan bisa tetap aman selama proses pengiriman dan pengantaran. Perajin bahkan bisa mengirimkan produknya dalam jumlah besar dan berat menggunakan JNE Trucking.

Berbagai dukungan tersebut diharapkan memacu pengembangan potensi kerajinan limbah kelapa di Purbalingga Wetan menjadi lebih maksimal. Dengan demikian kreasi dari limbah kelapa bisa semakin menghidupi serta memberikan manfaat yang semakin besar kepada perajin dan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun