Berita bohong atau hoaks tumbuh subur mewarnai dinamika masyarakat Indonesia dewasa ini. Penyebarannya yang cepat dan luas terutama melalui media sosial cukup mencemaskan.Â
Hoaks memang bisa ada di mana saja dan sudah ada sejak dulu. Namun, berkembangnya hoaks di negeri ini terasa memprihatinkan mengingat masyarakat Indonesia dikenal berbudaya santun dan menjadikan agama sebagai hal yang penting.Â
Buku berjudul "Klarifikasi Al-Quran Atas Berita Hoax" ini mencoba menghadirkan pemahaman dan perenungan mengenai fenomena hoaks. Mengambil tinjauan dari sudut pandang Islam dengan sumber utama Al Quran, buku ini ditulis oleh Idnan A. Idris, seorang dai muda lulusan Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran yang juga aktivis di sejumlah organisasi. Saat ini Idnan menjabat sebagai Ketua Divisi Media dan Humas Ikatan Dai Muda Indonesia (IDMI) wilayah DKI Jakarta.
Hoaks menurut Al Quran
Seperti diketahui, hoaks adalah berita bohong atau berita palsu yang sengaja dibuat serta disebarkan untuk menipu dan membelokkan kebenaran. Al Quran sebagai kitab suci agama Islam dan kitab penyempurna ternyata merinci tentang fenomena hoaks dan menganggapnya sebagai masalah penting.Â
Idnan memulai buku ini dengan memaparkan beberapa peristiwa hoaks dalam lintasan sejarah Islam. Di antaranya hoaks yang ditujukan kepada Nabi Musa dan Nabi Muhammad serta para sahabat. Kemudian hoaks yang menimpa Aisyah ra, istri Nabi Muhammad dan hoaks mengenai Al Quran yang pernah dikabarkan sebagai kitab karangan Nabi Muhammad dan isinya telah diubah untuk kepentingan tertentu.Â
Pada masa itu kebohongan-kebohongan banyak berasal dari kaum kafir dan Yahudi, meski ada juga orang-orang Islam yang ikut menyebar hoaks dengan berbagai alasan.Â
Makna "ifk" yaitu memalingkan yang hakikatnya adalah dusta. Istilah "ifk" digunakan untuk menggambarkan hoaks soal perselingkuhan Aisyah. Berita bohong tersebut sangat "viral" pada masanya dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam kehidupan nabi dan sang istri.
Istilah berikutnya adalah "kazaba" atau "kadzib" yang bermakna kebohongan atau memberitakan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta. Ada juga istilah "khud'a" yang artinya menipu atau penipuan, yaitu memalingkan orang lain dari apa yang ada di hadapannya dengan sesuatu yang berbeda.Â
Istilah-istilah lainnya yang maknanya dekat dengan hoaks adalah "iftara", "fitnah", "tahrif", dan "qaul al-zuur" atau kesaksian palsu.