Penelusuran Ivan Lanin melalui sumber ahli bahasa menemukan bahwa kata investasi berasal dari kata investatie dalam bahasa Belanda. Akhiran -atie kemudian menjadi -asi dalam investasi.
Padat berisi
Semua tulisan di dalam buku ini disampaikan dengan aliran kalimat yang sederhana dan mudah dicerna sehingga membacanya terasa tidak membosankan.Â
Penggunaan warna cerah untuk sampul dan beberapa halaman buku menyiratkan pendekatan Ivan Lanin untuk mengajak khalayak menggali bahasa Indonesia dengan cara yang lebih luwes dan akrab.
Tulisan-tulisan dalam buku ini mampu memberikan pemahaman yang mendalam tentang bahasa Indonesia sehingga kesalahan-kesalahan dalam berbahasa diharapkan dapat dikikis.Â
Di sisi lain Ivan Lanin mencoba bersikap kritis terhadap pengguna bahasa dan perkembangan bahasa indonesia. Misalnya soal kata skedul dan mengensel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).Â
Padahal, bahasa Indonesia sudah memiliki kata jadwal dan membatalkan. Dalam hal ini Ivan Lanin menunjukkan bahwa KBBI pun ternyata telah tercemar oleh gejala "nginggris".
Praktik berbahasa dengan menggunakan banyak istilah asing bukanlah sesuatu yang membanggakan. Lewat buku ini Ivan Lanin menunjukkan keistimewan bahasa Indonesia.
Jika ada kata atau istilah dalam bahasa Indonesia yang terkesan aneh, itu hanya masalah kebiasaan. Asalkan digunakan terus secara konsisten khalayak akan terbiasa dan menjadi tidak aneh lagi.Â