Lintang Sewu juga menarik dengan keberadaan bangunan-bangunan unik. Salah satunya adalah "rumah ranting". Bangunan yang bisa dimasuki dua hingga tiga orang ini dinding dan atapnya tersusun dari ranting-ranting pohon yang saling dikaitkan dan disatukan. Sekilas bentuk rumah ranting ini seperti rumah binatang atau kurcaci di cerita-cerita dongeng.
Menjelang matahari tenggelam langit di puncak Lintang Sewu menjadi merona. Transisi warnanya mengingatkan pada lirik indah lagu Kahitna "ah aku bilang suka, wajahmu merah merona". Dari kekuningan, oranye, lama kelamaan ronanya semakin kuat. Bentang langit seperti terbakar dan kehangatannya terasa sampai ke  Lintang Sewu.Â
Rasanya tak cukup hanya satu atau dua jam berada di Lintang Sewu. Di tempat ini pandangan mata seolah dihadang oleh panorama-panorama menawan di segala penjuru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H