Banyak pelaku industri kreatif di daerah-daerah yang jaringan internetnya relatif baik belum mampu mengoptimalkan kemudahan yang ada. Di sisi lain banyak daerah yang jaringan internetnya masih terbatas. Bahkan, tidak sedikit yang belum terjangkau teknologi tersebut. Padahal, daerah-daerah itu memiliki modal sumber daya kreatif.
***
Peluncuran Satelit Telkom 3S pada 15 Februari 2017 pukul 04.39 WIB di Guyana Perancis diharapkan mampu mengatasi tantangan di atas. Satelit yang diluncurkan dengan roket Ariane 5 ECA VA235 milik Arianespace Europe itu memperkuat infrastruktur TIK di Indonesia selain jaringan pita lebar yang terus dioptimalkan.
Satelit Telkom 3S yang canggih dilengkapi teknologi transponder Ku-Band dengan bit rate tinggi, frekuensi lebih lebar, dan daya yang lebih besar sehingga menghasilkan sistem komunikasi yang lebih berkualitas. Jangkauan sinyalnya meliputi seluruh wilayah Indonesia, mencakup kawasan Asia Tenggara, dan sebagian wilayah Asia Timur.
Di angkasa, Satelit Telkom 3S akan mengorbit bumi untuk meningkatkan konektivitas wilayah-wilayah Nusantara termasuk menghubungkan daerah terluar, terdepan, dan terpencil (3T). Satelit ini juga didesain untuk melayani siaran televisi berkualitas tinggi, memaksimalkan komunikasi seluler, serta memperkuat broadband internet di Indonesia.
Dengan demikian, Telkom 3S sesungguhnya tidak hanya menandai babak baru teknologi telekomunikasi satelit Indonesia, tetapi juga merupakan momentum untuk membangun masa depan industri kreatif Indonesia agar mendunia.
Dengan jaringan internet yang kuat dan luas, pelaku ekonomi kreatif dapat menjangkau lebih banyak pasar, mempermudah pemasaran, sekaligus mengurangi biaya operasional. Mereka dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen karena selalu terhubung. Pada saat yang sama pelaku industri kreatif diharapkan semakin termotivasi untuk menggali inspirasi kreatif baru dari perkembangan dunia luar.
Ekosistem digital yang semakin baik berkat TIK yang berkualitas harus dimaksimalkan untuk meningkatkan produktivitas sektor industri kreatif. Para insan kreatif yang sudah memiliki produk perlu disediakan wadah untuk bertukar pikiran dan saling belajar sehingga akan semakin tangguh. Jika perlu mereka diberi pembinaan lanjutan agar semakin “melek” dengan TIK.
Kehadiran infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang handal seperti satelit Telkom 3S harus disyukuri karena memberikan keunggulan kompetitif pada industri kreatif Indonesia. Hal itu bisa dimaknai sebagai berkah sekaligus ikhtiar luar biasa untuk mendorong lahirnya ide-ide kreatif yang akan menjelma menjadi karya-karya bernilai tinggi. Menjadi “republik kreatif” bukanlah cita-cita yang ambisius. Melalui pemanfaatan teknologi yang baik dan layanan satelit komunikasi yang canggih di angkasa, cita-cita itu dapat terwujud.