Semua yang saya sebutkan di atas tidak mungkin ada jika saya tak menjadi Kompasianer. Oleh karena itu, momen paling tak tergantikan bagi saya sebenarnya adalah saat mendaftar sebagai Kompasianer. Waktu saat saya mengisikan alamat email, menentukan password, dan menuliskan data diri untuk akun kompasiana. Semenjak saat itulah sebagian “takdir kecil” saya seolah dituliskan. Meski mendaftarkan diri di Kompasiana adalah hal yang sederhana dan bisa dilakukan oleh semua orang, tapi saya =menemukan sekaligus merasakan bagaimana sebuah perjalanan dimulai dengan langkah awal yang sangat sederhana, tapi luar biasa yaitu menulis.
Hari di mana saya mendaftarkan diri sebagai Kompasianer bagaikan hari pertama saya masuk sekolah. Dimulai dari perkenalan, dilanjutkan proses belajar, berinteraksi dan berbagi pengetahuan. Hari itu juga bagaikan puzzle dalam perjalanan hidup karena dari sekian banyak unsur yang mempengaruhi perkembangan saya selama ini, salah satunya adalah saat berkegiatan di Kompasiana.
Saya tak pernah membayangkan apa yang akan saya petik dari setiap coretan di Kompasiana. Saya juga tak pernah tahu apa saja yang akan terjadi dan menyambut saya di depan. Namun, beberapa coretan saya di Kompasiana seakan lebih dulu bergerak maju mewakili saya. 15 Juni 2010 saat saya mendapatkan akun www.kompasiana.com/wardhanahendra, itulah saat yang takkan terganti sekaligus momen paling berarti di Kompasiana. Semenjak hari itu banyak buah manis yang saya cecap meski kadang dengan kulitnya yang sepat dan pahit. Semua saya nikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H