Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertambangan di Indonesia: Bertindak Nyata Mengangkat Harkat Masyarakat

31 Oktober 2016   06:55 Diperbarui: 3 November 2016   08:17 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jumlah penerimaan negara dari sektor Pertambangan selama periode 2010-2014 (esdm.go.id).

Perusahaan tambang memang tidak boleh menganggap tanggung jawab sosial atau program pengembangan masyarakat sebagai kewajiban, apalagi beban. Melainkan menjadikannya sebagai kebutuhan atau “panggilan jiwa” yang perlu dilakukan meski seringkali tidak mudah.Kesuksesan bisnis pertambangan tidak hanya diukur dengan pencapaian laba atau indikator finansial. Namun, juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat, termasuk mengatasi realita kehidupan yang berbeda antara kondisi masyarakat lingkar tambang dengan derap laju bisnis pertambangan.

Pertambangan harus menjadi agen perubahan yang bertindak nyata mengangkat harkat masyarakat (ptfi.co.id).
Pertambangan harus menjadi agen perubahan yang bertindak nyata mengangkat harkat masyarakat (ptfi.co.id).
Pada saat yang sama perusahaan tambang tidak lagi “mengobral hadiah” seolah-olah masyarakat di sekitar pertambangan tidak memiliki kemampuan dan butuh belas kasihan. Dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial, masyarakat justru perlu diperlakukan secara wajar dan ditempatkan sejajar sebagai mitra.

Tidak boleh pertambangan maju dengan meninggalkan masyarakat jauh di belakang. Masyarakat justru harus menjadi penerima manfaat terbesar. Dengan demikian, pertambangan bisa menjadi agen perubahan yang bertindak nyata menggerakkan masyarakat agar maju secara bersama-sama sekaligus berkembang sesuai harkatnya sebagai manusia yang mampu membangun kehidupan dan kebudayaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun