Terobosan Indonesia Sentris
Sebagai paradigma pembangunan, Indonesia sentris harus diikuti terobosan-terobosan yang tepat. Proyek pembangunan dalam rangka mengejar ketertinggalan infrastruktur di berbagai daerah membutuhkan biaya yang cukup besar yaitu Rp5.519 triliun untuk jangka waktu 2014-2019. Dari jumlah tersebut, pemerintah hanya mampu menyediakan anggaran hanya sekitar Rp1.400 triliun. Oleh karena itu, dibutuhkan investasi tambahan dari sektor swasta. Untuk menarik minat investor swasta agar terlibat dalam pembangunan maupun pembiayaan infrastruktur, pemerintah perlu menawarkan proposal yang inovatif disertai kepastian target dan regulasi yang menguntungkan.
Pembangunan Indonesia sentris juga membutuhkan komitmen politik dan kepemimpinan  yang kuat. Untuk hal ini Presiden Jokowi telah menunjukkan contoh yang baik dengan melibatkan diri secara langsung melalui blusukan ke banyak daerah dan lokasi proyek pembangunan. Upaya presiden ini akan mendorong kinerja di lapangan, meningkatkan koordinasi, sekaligus memberikan motivasi ke pemerintah daerah. Keterlibatan presiden secara langsung dalam mendorong proyek infrastruktur juga bermanfaat dalam meningkatkan keyakinan dan kepercayaan investor/swasta.
Pembangunan Indonesia sentris harus diarahkan untuk meningkatkan keterpaduan antara kegiatan di wilayah perkotaan dan desa. Selama ini pengembangan jaringan infrastruktur di kota seringkali tidak menunjang bahkan merugikan kegiatan di pedesaan. Oleh karena itu, konsep Indonesia sentris diharapkan mampu menciptakan keuntungan fisik, sosial dan ekonomi yang lebih baik antara kota dan desa. Â
Pembangunan infrastruktur Indonesia sentrus harus disesuaikan dengan perkembangan global dan kebutuhan di masa depan agar mampu menciptakan daya saing yang lebih baik. Pembangunan tersebut juga harus menyentuh semua aspek. Penyediaan sarana penunjang konektivitas seperti tol laut, jalan tol, pelabuhan dan bandara, harus diikuti dengan pembangunan pada sektor lain seperti energi dan perumahan.
Era baru pembangunan di Indonesia telah dimulai. Semoga tak ada lagi berita tentang jalan berkubang lumpur di ujung negeri. Semoga juga tak ada lagi cerita tentang kehidupan yang penuh nestapa dari masyarakat Indonesia yang tak terjangkau pembangunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H