Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Ditinggal Buwas, Bareskrim Polri Kini Dipimpin Seorang Blogger

7 September 2015   12:04 Diperbarui: 7 September 2015   12:47 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="ng beralamat anangiskandar.wordpress.com"][/caption]

“Perkenalkan saya Anang Iskandar lahir di Mojokerto, pada tanggal 18 Mei 1958 tepatnya di Jl. Empu Nala No. 351, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Kota, Mojokerto Ibu saya bernama Raunah, Asli Mojokerto tidak sekolah sehingga tidak dapat membaca. Beliau membimbing saya, dan saudara – saudara saya dengan menggunakan bahasa jawa…..”

Itulah penggalan deskripsi diri pada blog anangiskandar.wordpress.com. Anang Iskandar yang dimaksud adalah Kepala Bareskrim pengganti Budi Waseso yang dimutasi ke BNN.

Dari blog tersebut terlihat bahwa Anang Iskandar memang hobi menulis. Pada deskripsi diri (about me), ia bercerita panjang lebar tentang riwayat dirinya di masa kecil, keluarganya, masa-masa sekolah, lalu kisahnya menempuh pendidikan polisi. Ia juga menguraikan perjalanan kariernya mulai dari menjabat Wakapolsek Denpasar Kota hingga menjadi pemimpin di BNN. Tak lupa ia menyebutkan karya-karya buku yang ditulisnya juga berbagai penghargaan yang diraihnya. Tutur ceritanya lumaya mengalir, tidak kaku dan disertai foto. Persis seperti blogger pada umumnya. Ia pun membalas komentar-komentar pembaca yang singgah di tulisannya itu.

Meski tak terlihat rutin menayangkan tulisan, namun ada banyak tulisan menarik di blog Anang Iskandar. Tuisan-tulisan itu dikelompokkan ke dalam kategori hukum, inspirasi, kepolisian, leadership, narkoba dan uncategorized.

“Pelajaran Merubah Budaya” tertanggal 23 November 2010 sepertinya menjadi tulisan pertamanya di blog tersebut. Di dalam tulisan ini ia bercerita tentang perjalanannya ke Doi Tung Chiang Rai, Thailand. Dengan disertai foto Anang Iskandar menuliskan perjalanannya secara menarik. Ada 4 cerita yang ditulisnya dari perjalanan ke Thailand tersebut.

Posting terkininya pada tanggal 10 Februari 2015 berupa poster #GerakanStopCuek yang mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas narkoba. Pada tanggal yang sama ia juga menayangkan tulisan berjudul “Kebijakan Negara Melawan Kejahatan Narkotika”.

Dari tulisan-tulisan pada blog tersebut dapat diketahui bahwa peraih gelar doktor dari Universitas Trisakti ini sangat peduli terhadap pemberantasan narkoba di Indonesia. Ia pun memiliki pemahaman mendalam terkait masalah narkotika. Pendapat dan pandangannya terhadap penyalahgunaan narkoba dituangkan ke dalam cerita-ceritanya di blog. Ia bahkan menyebutkan disertasi doktoralnya mengenai Dekriminalisasi Pengguna Narkoba.

Selain banyak menulis tentang narkoba, Anang Iskandar juga berbagi kisah tentang polisi dan pekerjaannya. Salah satunya melalui tulisan yang berjudul “Polisi Ditantang Keringatan”. Dalam tulisan yang ditayangkan 26 April 2013 tersebut Anang Iskandar menceritakan beberapa terobosan kebijakannya sewaktu menjabat sebagai Kapolda Jambi. Tulisan itu juga menjadi bagian dari isi bukunya yang berjudul “Catatan Kapolda Jambi”.

Ia menuturkan bagaimana tim Patroli Mutli Sasaran (PMS) yang tak kenal libur melalukan patrol dan penindakan. Setiap hari tim memburu target operasi seperti narkoba, miras, illegal logging, senjata tajam hingga BBM illegal. Senin sampai Minggu tim PMS dituntut untuk berkeringat.

Berpangkat komisaris jenderal dan bergelar doctor ilmu hukum sepertinya tak membuat Anang Iskandar kehilangan sisi humanis. Setidaknya dalam tulisan-tulisan di blognya kesan humanis itu dapat terasa. Mulai dari gaya bertutur ceritanya hingga tulisan-tulisannya seputar kehidupan dan keluarga. Salah satunya pada tulisan yang berjudul “Surat ke 3 kepada anak dan istriku”. Berikut penggalan akhir tulisan tanggal 3 November 2011 tersebut:

“Anak dan istri ku
Hati hatilah kalau belanja.
Belilah sebanyak banyaknya harta produktif , belanjalah makan untuk keluarga makanan yang bergisi dan rekreasilah yang cukup , nikmati kehidupan ini agar kita ketemu kebahagiaan yang kita cari sesuai tuntunan kita masing masing.
Tapi waspadalah terhadap barang barang konsumtif yang dapat membebani sikulasi aliran darah kita seperti elektronik , perabot , busana dan rumah.
Kalau ini terjadi kita juga tidak pinsan atau sakit tapi hanya berpengaruh pada laju pencapaian target yang kita raih dimasa depan ketika kita tidak produktif lagi”.

[caption caption="Salah satu tulisan Komjen Anang Iskandar di blog pribadinya anangiskandar.wordpress.com"]

[/caption]

Tak hanya menulis dengan gaya bertutur biasa, Anang Iskandar juga mencoba bersajak melalui sebuah tulisan yang menarik berjudul “Pasal 4 Gaya parlente”. Tulisan yang ditulis 26 September 2011 tersebut sepertinya menggambarkan kegelisahannya tentang gaya dan perilaku pemimpin. Berikut sebagian isinya:

“Gaya kepemimpinan parlente adalah gaya pura pura
sepertinya pura pura kaya padahal tidak
pura pura pintar padahal cuma pinter manover
pura pura bersih padahal penuh dengan kekotoran
pura pura semangat padahal hanya bergairah kalau ada mandor
pura pura cinta padahal hatinya berliku liku
pura pura menolong padahal kerjanya cuma mengutip uang yang ditolong

Pemimpin tinggal pilih
kantornya mewah tapi rakyatnya miskin atau sebaliknya
milih dermawan tapi hobi mencuri dan korupsi
berpikiran sederhana atau gaya akademisi yang susah dimengerti
yang menarik atau apa adanya
Sederhana atau bermegah megahan
yang bijak atau yang kaya tapi kerjanya nyari laba”.

Hari ini  pemimpin Bareskrim Polri resmi berganti setelah Anang Iskandar dilantik oleh Kapolri Senin pagi (7/9/2015). Ditinggal Buwas, Bareskrim pun kini dipimpin seorang blogger.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun