“Anak dan istri ku
Hati hatilah kalau belanja.
Belilah sebanyak banyaknya harta produktif , belanjalah makan untuk keluarga makanan yang bergisi dan rekreasilah yang cukup , nikmati kehidupan ini agar kita ketemu kebahagiaan yang kita cari sesuai tuntunan kita masing masing.
Tapi waspadalah terhadap barang barang konsumtif yang dapat membebani sikulasi aliran darah kita seperti elektronik , perabot , busana dan rumah.
Kalau ini terjadi kita juga tidak pinsan atau sakit tapi hanya berpengaruh pada laju pencapaian target yang kita raih dimasa depan ketika kita tidak produktif lagi”.
[caption caption="Salah satu tulisan Komjen Anang Iskandar di blog pribadinya anangiskandar.wordpress.com"]
Tak hanya menulis dengan gaya bertutur biasa, Anang Iskandar juga mencoba bersajak melalui sebuah tulisan yang menarik berjudul “Pasal 4 Gaya parlente”. Tulisan yang ditulis 26 September 2011 tersebut sepertinya menggambarkan kegelisahannya tentang gaya dan perilaku pemimpin. Berikut sebagian isinya:
“Gaya kepemimpinan parlente adalah gaya pura pura
sepertinya pura pura kaya padahal tidak
pura pura pintar padahal cuma pinter manover
pura pura bersih padahal penuh dengan kekotoran
pura pura semangat padahal hanya bergairah kalau ada mandor
pura pura cinta padahal hatinya berliku liku
pura pura menolong padahal kerjanya cuma mengutip uang yang ditolong
Pemimpin tinggal pilih
kantornya mewah tapi rakyatnya miskin atau sebaliknya
milih dermawan tapi hobi mencuri dan korupsi
berpikiran sederhana atau gaya akademisi yang susah dimengerti
yang menarik atau apa adanya
Sederhana atau bermegah megahan
yang bijak atau yang kaya tapi kerjanya nyari laba”.
Hari ini pemimpin Bareskrim Polri resmi berganti setelah Anang Iskandar dilantik oleh Kapolri Senin pagi (7/9/2015). Ditinggal Buwas, Bareskrim pun kini dipimpin seorang blogger.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H