Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Seperti Manusia, Tumbuhan Ini Juga Selektif Memilih Teman Hidup

21 Agustus 2015   16:20 Diperbarui: 21 Agustus 2015   16:20 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Anggrek Dendrobium mutabile di Taman Nasional Gunung Merapi."][/caption]

Memilih pasangan bukan sekadar untuk berhubungan sementara atau teman senang-senang. Pasangan ibarat teman hidup. Itulah yang dilakukan setiap manusia dalam memilih pasangannya.

Tetapi tahukah anda bukan hanya manusia yang selektif memilih teman hidupnya?. Tumbuhan yang dikenal pasif bergerak ternyata juga memiliki sifat pilih-pilih pasangan. Hal ini ditunjukkan oleh Anggrek epifit yang tak sembarangan memilih inang. Anggrek epifit adalah kelompok Anggrek yang hidup menempel pada tumbuhan lain sebagai inang. Hubungan Anggrek dengan inangnya tidak bersifat parasitisme. Anggrek epifit juga seringkali mampu beradaptasi dengan menempel pada bebatuan.

Hubungan spesial antara Anggrek epifit dengan tumbuhan inangnya sudah lama memunculkan hipotesis. Penelitian yang dilakukan tim dari Fakultas Biologi UGM di tahun 2010 pun menguatkan adanya asosiasi yang khas antara Anggrek epifit dengan beberapa spesies tumbuhan yang menjadi inangnya di bukit Plawangan, Taman Nasional Gunung Merapi.

Menurut hasil penelitian ini beberapa jenis Anggrek epifit memilih inang dengan karakteristik kulit pohon tertentu. Karakter kulit pohon dibentuk salah satunya oleh jaringan gabus, sebuah lapisan kompleks yang terdiri dari sel-sel mati dan sel-sel hidup.

[caption caption="Jaringan gabus diamati menggunakan mikroskop. Jaringan kompleks ini dapat ditemukan pada kulit pohon."]

[/caption]

Secara umum Anggrek memilih inang dengan kulit pohon yang tua, stabil (tidak mudah mengelupas), keras, kasar dan tidak bergetah. Karakter-karakter itu mendukung perlekatan akar dan menopang Anggrek pada pohon inang. Selain itu ada faktor lain seperti keasaman dan ketersediaan nutrien pada kulit pohon.

Berikut ini beberapa jenis Anggrek epifit dan pohon inang teman hidupnya di bukit Plawangan.
- Dendrobium sagittatum dan Eria sp., dua jenis Anggrek berasosiasi dengan pohon Dadap (Erythrina sumbubrans). Pohon dadap memiliki kulit pohon keras, stabil atau tidak mudah mengelupas. Meski menghasilkan getah berwarna merah, Dadap tetap disukai kedua jenis anggrek di atas sebagai inang atau pasangan hidup.

- Dendrobium sagittatum juga menyenangi pohon Pinus (Pinus merkusii) sebagai inang. Meski kulitnya kurang stabil dan menghasilkan getah, namun tekstur kulit pohon Pinus yang kasar dan keras merupakan kriteria yang disenangi Dendrobium sagittatum.

- Selain kedua jenis pohon di atas, Dendrobium sagittatum juga berasosiasi dengan pohon Puspa (Schima wallichii). Kulit pohon Puspa yang stabil, kasar, bercelah, keras dan tidak memiliki getah membuatnya cocok sebagai teman hidup. Karakter kulit pohon Puspa juga disenangi oleh Coelogyne speciosa.

[caption caption="Dendrobium sagittatum di Taman Nasional Gunung Merapi melekat pada pohon Pinus merkusii. Kulit batang Pinus yang keras dan kasar dengan celah-celah yang dalam membuat Pinus disukai sebagai inang Anggrek ini."]

[/caption]

[caption caption="Coelogyne speciosa menempel pada inang yang memiliki kulit stabil, keras dan kasar."]

[/caption]

[caption caption="Eria retusa memilih pohon dengan kulit keras dan bercelah dangkal sebagai teman dan tempat hidupnya."]

[/caption]

- Dendrobium mutabile dan Appendicula sp., dua jenis Anggrek ini memiliki asosiasi dengan pohon Kemarung (Streblus spinosus). Meski teksturnya tidak terlalu kasar, namun kulit pohon Kemarung memiliki karakter stabil, keras dan tidak bergetah sehingga cocok sebagai inang. Selain dengan Kemarung, Dendrobium mutabile juga menyenangi pohon Pinus sebagai teman hidupnya.

[caption caption="Pholidota carnea di Taman Nasional Gunung Merapi memilih pohon dengan kulit bercelah dangkal dan keras sebagai teman hidupnya."]

[/caption]

- Eria retusa dan Pholidota carnea memilih Puspaniah (Rhododendrum loerningii). Meski mudah mengelupas namun kulit pohon Puspaniah yang bercelah dangkal, keras dan tidak bergetah tampaknya cocok dengan kebutuhan hidup kedua jenis anggrek ini.

- Bulbophyllum flavescens dan pohon Bawangan (Vitex vestita). Kulit pohon Bawangan yang stabil, keras, kasar dengan tekstur bercelah serta tidak memiliki getah disenangi Bulbophyllum flavescens sebagai teman hidup.

[caption caption="Bulbophyllum flavescens menyukai inang dengan kulit yang tidak bergetah."]

[/caption]

Penelitian ini memberikan informasi yang penting terutama bagi upaya konservasi Anggrek Alam Indonesia. Kegagalan dalam relokasi atau penanaman kembali jenis-jenis Anggrek langka bisa jadi disebabkan karena ketidaksesuaian dengan pohon inang yang dipilih. Oleh karena itu pengetahuan tentang jenis anggrek dan karakter kulit pohon calon inang sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan konservasi.

[caption caption="Dendrobium mutabile menyukai inang dengan kulit pohon yang keras dan tak bergetah meski tidak terlalu kasar."]

[/caption]

Tidak semua jenis pohon bisa menjadi teman hidup yang baik bagi setiap Anggrek. Seperti seorang manusia yang berjodoh dengan seseorang lainnya, Anggrek juga punya inang yang ditakdirkan sebagai teman hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun