[caption caption="Coelogyne speciosa menempel pada inang yang memiliki kulit stabil, keras dan kasar."]
[caption caption="Eria retusa memilih pohon dengan kulit keras dan bercelah dangkal sebagai teman dan tempat hidupnya."]
- Dendrobium mutabile dan Appendicula sp., dua jenis Anggrek ini memiliki asosiasi dengan pohon Kemarung (Streblus spinosus). Meski teksturnya tidak terlalu kasar, namun kulit pohon Kemarung memiliki karakter stabil, keras dan tidak bergetah sehingga cocok sebagai inang. Selain dengan Kemarung, Dendrobium mutabile juga menyenangi pohon Pinus sebagai teman hidupnya.
[caption caption="Pholidota carnea di Taman Nasional Gunung Merapi memilih pohon dengan kulit bercelah dangkal dan keras sebagai teman hidupnya."]
- Eria retusa dan Pholidota carnea memilih Puspaniah (Rhododendrum loerningii). Meski mudah mengelupas namun kulit pohon Puspaniah yang bercelah dangkal, keras dan tidak bergetah tampaknya cocok dengan kebutuhan hidup kedua jenis anggrek ini.
- Bulbophyllum flavescens dan pohon Bawangan (Vitex vestita). Kulit pohon Bawangan yang stabil, keras, kasar dengan tekstur bercelah serta tidak memiliki getah disenangi Bulbophyllum flavescens sebagai teman hidup.
[caption caption="Bulbophyllum flavescens menyukai inang dengan kulit yang tidak bergetah."]
Penelitian ini memberikan informasi yang penting terutama bagi upaya konservasi Anggrek Alam Indonesia. Kegagalan dalam relokasi atau penanaman kembali jenis-jenis Anggrek langka bisa jadi disebabkan karena ketidaksesuaian dengan pohon inang yang dipilih. Oleh karena itu pengetahuan tentang jenis anggrek dan karakter kulit pohon calon inang sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan konservasi.
[caption caption="Dendrobium mutabile menyukai inang dengan kulit pohon yang keras dan tak bergetah meski tidak terlalu kasar."]
Tidak semua jenis pohon bisa menjadi teman hidup yang baik bagi setiap Anggrek. Seperti seorang manusia yang berjodoh dengan seseorang lainnya, Anggrek juga punya inang yang ditakdirkan sebagai teman hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H