Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Meriahnya Grebeg Maulud, Ribuan Warga Berebut Gunungan

14 Januari 2014   13:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:50 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribuan warga dari berbagai daerah di Yogyakarta dan sekitarnya termasuk wisatawan berebut gunungan Grebeg Maulud di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta pada Selasa, 14 Januari 2014. Prosesi Grebeg Maulud dengan arak-arakan Gunungan adalah puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang rutin digelar setiap tahunnya.

Sejumlah Gunungan termasukGunungan Kakung dan Gunungan Putri dikeluarkan dari Kraton Yogyakarta dan diarak menuju sejumlah tempat termasuk Masjid Gedhe Kauman melewati Pagelaran Kraton dan Alun-alun Utara. Gunungan-gunungan tersebut dibuat dari bahan makanan dan hasil bumi seperti sayur-sayuran, kacang panjang, cabai merah, telur, ubi, bunga dan sejumlah jajanan dari ketan yang disusun menyerupai gunung. Hal itu melambangkan kemakmuran dan kekayaan tanah Yogyakarta. Arak-arakan Gunungan dikawal oleh sejumlah kelompok bregodo prajurit berpakaian lengkap dengan senjata seperti tombak dan keris. Selanjutnya sejumlah Gunungan dibawa ke Masjid Gedhe Kauman untuk didoakan oleh ulama yang ditunjuk Kraton.

Ribuan warga berebut Gunungan dalam Grebeg Maulud di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta (14/1/2014).

Antusiasme warga dan wisatawan menyaksikan Grebeg Maulud sangat luar biasa. Sejak pagi hari mereka berkerumun di sepanjang jalan yang dilalui Gunungan. Di Masjid Gedhe Kauman warga bahkan rela berdesak-desakkan demi menyambut datangnya Gunungan. Sementara wisatawan lainnya hanya ingin mengobati rasa penasarannya terhadap Gunungan dan prosesi Grebeg Maulud yang telah menjadi ikon budaya dan tradisi masyarakat Yogyakarta. Sementara beberapa penggemar fotografi yang berburu gambar bersama saya sengaja datang dari Surabaya dan Jakarta.

13896818661456628268
13896818661456628268
Utusan Kraton pengantar Gunungan tiba di halaman Masjid Gedhe Kauman.

13896819302118278042
13896819302118278042
1389681978197720079
1389681978197720079
Gunungan memasuki halaman Masjid Gedhe Kauman.

13896820291101304900
13896820291101304900

Gunungan didoakan sebelum diperebutkan.

Banyak di antara warga dan wisatawan sengaja datang sejak subuh. Beberapa bahkan menginap lebih dulu di halaman masjid. Mereka sengaja datang dari sejumalh daerah seperti Wonosobo, Kebumen, Purworejo. Banyak juga yang merupakan warga Solo raya yang notabene daerah mereka juga memiliki tradisi Grebeg Maulud. Seseorang yang saya temui mengaku lebih memilih datang ke Yogyakarta karena Grebeg Maulud di Yogyakarta lebih meriah.

13896813241655058384
13896813241655058384
Petugas Keamanan menjaga ribuan warga agar tak menyerbu Gunungan sebelum selesai didoakan.

13896817531930099027
13896817531930099027
Dan setelah doa selesai tanpa dikomando ribuan warga langsung merangsek maju menyerbu Gunungan di halaman masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun