[caption id="attachment_304983" align="aligncenter" width="495" caption="Batik dalam imajinasi anak laki-laki."]
Namun banyak juga yang akhirnya menyelesaikan perlombaan dengan hasil yang manis. Secara perlahan goresan warna penuh mengisi halaman kertas hingga sebuah motif utuh tercipta . Menariknya meski beberapa anak mendapatkan motif batik yang sama, namun warna yang mereka pilih nyaris tak ada yang sama.
[caption id="attachment_304984" align="aligncenter" width="295" caption="Batik dalam imajinasi seorang gadis cilik."]
[caption id="attachment_304985" align="aligncenter" width="630" caption="Batik dalam imajinasi anak-anak Indonesia!."]
Seolah keluar dari pakem warna batik khas kota Yogyakarta, di tangan anak-anak ini kertasbermotif batik itu berubah menjadi lembaran penuh warna yang cantik. Dunia anak memang penuh warna. Tak masalah aneka motif batik tersebut diisi dengan warna apa saja karena pada dasarnya batik diciptakan dari sebuah kreasi pikiran. Dan imajinasi anak-anak, dengan aneka warna-warninya ini boleh jadi merupakan cikal bakal kreasi batik yang otentik di masa mendatang.
*semua foto dokumentasi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H