[caption id="attachment_328825" align="aligncenter" width="518" caption="Lincah melakukan gerakan tari."]
[caption id="attachment_328826" align="aligncenter" width="559" caption="Gerak tangan dan kepala khas tarian Bali."]
Pertunjukkan dimulai, musik gamelan terdengar dari sisi pendopo. Sayang musik tersebut tidak dimainkan langsung oleh penabuh gamelan melainkan dari pemutar kaset dan CD. Seorang bocah laki-laki menaiki tangga dan dengan segera menari di hadapan kami. Dengan lincah ia menampilkan sejumlah gerakan tari khas Bali. Mimik wajah dan permainan mata serta jemari yang menjadi penanda tarian Bali terlihat sepanjang ia menari. Sesekali ia bergerak memutar dengan tetap memainkan mata dan jari-jarinya. Namun ada satu yang tak banyak terlihat saat itu yakni gerakan kaki berjinjit seperti balet yang biasanya terlihat dalam beberapa tari Bali.
Di tengah pertunjukkan dua bocah perempuan bergabung. Dengan kebaya khas Bali mereka berdua berkolaborasi dengan sang bocah laki-laki. Kadang ketiganya menampilkan gerak tari yang sama namun saat berhadapan mereka tampak memainkan gerak tari yang berbeda. Selama menari ketiganya hampir tak banyak bergeser dari tempatnya berdiri. Gerakan-gerakan yang dibawakan kebanyakan berupa gerak tari di tempat.
[caption id="attachment_328827" align="aligncenter" width="558" caption="Usai menari di hadapan kami, para penari cilik langsung menari kembali di hadapan turis lainnya di tempat berbeda di dalam Puri Agung Peliatan."]
Hanya sekitar 20 menit pertunjukkan tari berlangsung. Ketiga penari kecil itupun menyudahi pertunjukkan singkatnya dan segera mundur dari hadapan kami. Belakangan saya baru tahu kalau mereka menari secara simultan. Usai beraksi di hadapan kami mereka ternyata sudah menari kembali di depan turis lain yang juga sedang mengunjungi Puri Agung Peliatan.
[caption id="attachment_328829" align="aligncenter" width="560" caption="Puri Agung Peliatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali."]
Sebelum meninggalkan Puri Agung Peliatan kami pun melepas kembali kain dan ikat kepala dengan dibantu oleh orang dalam Puri. Saat itulah sayang bertanya tentang tarian yang baru saja kami saksikan. Rupanya kami baru saja disuguhi Tari Legong versi pendek. Tari Legong adalah tarian yang awalnya dipentaskan sebagai hiburan untuk raja. Dulu Tari Legong dibawakan dengan topeng namun dalam perkembangannya Tari Legong berkembang dalam berbagai gaya tanpa menggunakan topeng. Puri Agung Peliatan salah satu yang memiliki gaya Tari Legong sendiri.
[caption id="attachment_328830" align="aligncenter" width="560" caption="Tiga penari cilik membawakan Tari Legong gaya Puri Agung Peliatan Ubud."]
Tari Legong bisa dibawakan oleh perempuan maupun laki-laki. Tak hanya orang dewasa, tarian tersebut juga bisa dibawakan oleh anak-anak. Ketiga bocah yang baru saja menari di hadapan kami adalah anggota keluarga Puri Agung Peliatan. Sekali lagi sebuah pengalaman menarik yang menambah khasanah wisata dan pengetahuan tentang tarian Indonesia khususnya Bali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H