Mohon tunggu...
Kazebara
Kazebara Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hidup Seperti Semilir Angin, Menyejukkan Meski Hanya Sesaat. IG @wardhaayu Twitter @WAndriyuni kazebara.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengenang Hidup Sri Sultan Hamengku Buwono IX melalui Kraton Yogyakarta

5 Agustus 2022   22:46 Diperbarui: 2 September 2022   00:30 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lulus dari ELS, studinya berlanjut di Hogere Burger School (HBS) di Semarang, lalu berpindah ke Bandung. Pendidikan setingkat SMP dan SMA ditamatkan tahun 1931. 

Setelahnya, Sultan HB IX berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda, mengambil jurusan Indologie atau ilmu tentang Indonesia, dan jurusan Ekonomi.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Masuk ke bagian ruangan lain dari Museum Sultan HB IX, terpajang banyak benda-benda yang dahulu pernah digunakan beliau. Seperti baju, perlengkapan makan, berbagai atribut pramuka, buku, kamera, barang-barang antik, hingga pelana kuda. 

Selain itu juga ada banyak foto dan dokumen penting seperti dokumen yang berkaitan dengan keterlibatan Sri Sultan dalam politik Indonesia.

Meskipun pada masa Kemerdekaan, Kraton Jogja bisa berdaulat sendiri, namun Sultan HB IX memutuskan untuk bergabung dengan Indonesia. 

Di dalam museum tersebut terdapat maklumat penggabungan wilayah Yogyakarta dengan Indonesia. Yogyakarta menjadi wilayah resmi negara Indonesia dan menjadi provinsi istimewa. 

Maklumat ini menjadi alasan utama mengapa Yogyakarta yang saat itu sudah memiliki kepemimpinan, bersedia bergabung di Indonesia.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Tidak hanya bergabung, namun Sultan HB IX juga dengan tulus ikhlas membantu NKRI yang masih belum stabil saat itu. Sultan HB IX yang pada awal kemerdekaan mengusulkan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Yogyakarta. 

Saat itu, situasi Jakarta sangat terdesak karena kedatangan sekutu. Bahkan selama masa Agresi Militer II Belanda Sri Sultan Hamengku Buwono IX menggunakan dana pribadinya (dari istana Yogyakarta) untuk membayar gaji pegawai republik yang tidak mendapat gaji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun