Mohon tunggu...
Wardatus Sholihah
Wardatus Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Malang

Semangatt

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Cara Mengembangkan Sikap Saling Membantu Satu Sama Lain Sejak Usia Dini?

13 November 2022   20:38 Diperbarui: 13 November 2022   20:41 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Emosi Prososial Anak

Perilaku sosial adalah setiap kegiatan yang melibatkan orang atau pihak lain dan memerlukan sosialisasi dalam hal bagaimana berperilaku dengan cara yang dapat diterima oleh orang lain, bagaimana belajar memainkan peran yang dapat diterima oleh orang lain, dan upaya untuk mengembangkan sikap sosial. yang dapat diterima oleh orang lain.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan orang tua dalam mengajarkan perilaku kehidupan sosial anak yang baik yaitu:

  • Mengatasi Konflik

Dalam kehidupan, interaksi dengan lingkungan selalu menghasilkan konflik. Orang tua dapat membantu anak-anak mereka belajar memahami perasaan satu sama lain dengan menanyakan bagaimana perasaan mereka ketika anak mereka menyakiti mereka atau bagaimana perasaan teman ketika anak kita menyakiti mereka ketika mereka berada dalam konflik dengan seorang teman. Hal ini membantu anak belajar memahami bagaimana perasaan orang lain ketika sedang berkonflik dengan temannya. Perbedaan nilai, keinginan, dan persepsi yang dianut orang tua juga dapat menimbulkan pertengkaran antara mereka dan anak. Asal diselesaikan dengan tepat, konflik-konflik ini adalah hal yang wajar. Jangan biarkan konflik antara orang tua dan anak-anak berkembang biak permusuhan, benci, dan bahkan dendam.

  • Kedermawaan

Anak-anak yang lebih muda lebih mungkin untuk berbagi, menurut para peneliti. Antara usia 4 dan 12 tahun, terjadi peningkatan yang signifikan dalam berbagi dengan teman sebaya. Orang tua mendemonstrasikan bagaimana berbagi dengan anggota keluarga yang lain atau dengan orang lain. Anak-anak dapat belajar untuk berbagi dengan teman-teman mereka bahkan ketika mereka berada di sekolah. Seiring bertambahnya usia mereka dan perluasan dalam perkembangan mental, anak-anak muda sering kali kurang memikirkan diri mereka sendiri sebagai titik fokus dari segalanya dan lebih memikirkan orang lain. Keluarga harus terus memupuk kebiasaan memberi.

  • Kerja Sama

Bergiliran antara lain tindakan prososial adalah contoh dari kerja sama, menggunakan mainan secara bergantian, peralatan atau hal yang harus dilakukan, memenuhi permintaan, mengkoordinasikan upaya untuk mencapai tujuan, menerima ide anak lain dan bermain bernegosiasi dan berkompromi.

  • Keperdulian

Orang tua selalu melibatkan anaknya dalam situasi yang membutuhkan bantuan, baik di rumah maupun di luar rumah, seperti di rumah tetangga. Misalnya, jika seseorang jatuh dan menderita sakit, tersayat pisau, atau terbakar, atau kehilangan sesuatu, seperti uang, barang, atau mainan, anak-anak dilibatkan untuk membantu mengatasinya. agar anak-anak belajar dari tindakan orang tua mereka, orang tua juga menjadi contoh bagaimana menghibur individu yang bermasalah dengan memberikan bantuan materi, nasihat yang membesarkan hati, atau informasi yang diperlukan. Anak-anak juga terlibat dalam membersihkan tumpahan, mencari barang yang hilang, dan menawarkan nasihat kepada orang dewasa tentang cara mengatasi masalah di rumah. Dengan mempraktikkan rutinitas ini setiap hari, diharapkan anak akan belajar bahwa dia dibutuhkan oleh orang lain. dan bahwa ia perlu berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak juga dapat mempelajari perilaku sosial dengan menonton acara televisi langsung tentang bencana alam seperti banjir dan kekeringan dan bagaimana membantu orang yang ditindas oleh orang atau bangsa lain.

  • Perhatian

Pada masa remaja, anak tumbuh dan berkembang. Dalam upaya agar merasa dapat membantu pekerjaan rumah tangga seperti menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, melepas tempat tidur lipat atau kasur untuk tidur siang, memberi makan hewan peliharaan, dan sebagainya, anak dibiasakan untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang lebih penuh perhatian. Berikan pekerjaan rumah kepada siswa berdasarkan tingkat kedewasaan mereka, tetapi jangan membebani mereka. Anak-anak akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan mereka jika mereka terlibat dalam kegiatan tersebut.

Dengan membiarkan anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya, proses sosial dapat berkembang. Akibatnya, keterampilan sosial anak akan terus meningkat dari waktu ke waktu, dan sebagai hasilnya perkembangan emosi anak juga akan meningkat.

Anak-anak akan lebih mudah mengembangkan keterampilan bersosialisasi dan berteman jika mereka mampu beradaptasi dengan baik. Selain itu, memiliki keterampilan sosial yang kuat akan mendorong anak untuk berpartisipasi aktif di sekitarnya. Aspek sosial-emosional pada anak usia dini sangat penting untuk perkembangan awal. Anak-anak yang cerdas secara sosial dan emosional akan menyarankan mereka untuk memiliki jaringan sosial yang luas, yang akan memudahkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan karena mereka akan memiliki keterampilan kerjasama yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun