Mohon tunggu...
Wardatus Sholihah
Wardatus Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Menjaga Hemisfer Otak Kanan dan Kiri karena Berhubungan dengan Perkembangan Berbahasa Anak

17 Maret 2022   11:49 Diperbarui: 17 Maret 2022   12:39 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

B. Otak Kiri (Otak Digital)

Otak kiri adalah juara dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, kemampuan untuk menulis, membaca, dan titik fokus persamaan numerik. Seperti seseorang berkata, "menakjubkan, anak ini hebat dalam matematika, otak kirinya memainkan permainan ini". Beberapa ahli mengatakan bahwa otak kiri adalah titik fokus IQ. Orang yang terlihat lebih dominan menggunakan otak kiri, dipercaya lebih detail dan cenderung bekerja berdasarkan data dan fakta. Mereka juga sering berpikir dalam kata-kata dibandingkan visualisasi. Belahan otak kiri memiliki fungsi untuk mengatur bahasa, penalaran, dan kemampuan berbicara. Bagian otak ini kerap dikaitkan dengan hal-hal yang logis, fakta, angka-angka (matematika), hingga analisis.

Seseorang yang lebih jelas dalam otak kirinya, dia hebat dalam penyelidikan, namun kerugiannya adalah sulit untuk berbaur. Hal ini cenderung terlihat bahwa seluk-beluk kapasitasnya adalah:

  • menyelesaikan dengan sungguh-sungguh membaca, mengarang, menghitung
  • bermain lebih rasional
  • menjadi spesialis di bidang matematika
  • khawatir tentang realitas.

Mengingat pemeriksaan yang diarahkan oleh Sperry mengenai otak kanan dan kiri mana yang lebih unggul, terkait dengan kapasitasnya. Namun, pemeriksaan ini tidak dapat dibuktikan. Bahwa keduanya terkait dan berbicara satu sama lain.

Oleh karena itu, orang-orang yang dominan menggunakan otak kiri cenderung lebih kuantitatif dan analitis. Golongan ini lebih memperhatikan hal detail dan berpikir menggunakan logika.

Jika bagian otak kiri mengalami cidera, kemampuan berbicara dan gerakan di bagian kanan tubuh biasanya akan terpengaruh. Hal ini dapat dilihat pada seseorang yang telah mengalami kerusakan pada bagian otak kiri, misalnya stroke, yang secara teratur menyebabkan kesulitan dalam memproduksi bahasa atau disebut afasia. Kerusakan serupa pada satu sisi belakang otak kanan secara substansial lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan afasia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun