Komunikasi dalam kehidupan manusia adalah sesuatu yang penting, tetapi secara fungsi maupun lokasi anatomi "wicara" atau "bahasa" adalah hal yang berbeda. Bahasa adalah alat komunikasi utama manusia dan dasar dari kemampuan kognitif .Gangguan wicara (speech disorders) bersifat perifer disebabkan oleh masalah saraf tepi, otot, maupun struktur anatomis digunakan untuk berbicara dan biasanya disertai gangguan suara (speech and voice disorders). Gangguan wicara, dalam bahasa medis biasa disebut "disartria" berkaitan dengan neuromuskular, artikulasi, respirasi, dan resonansi.
Gangguan bahasa (language disorders) yang dikenal sebagai afasia, meliputi: lebih banyak kekacauan atau gangguan yang lebih kompleks, bersifat multimodalitas dan pengaruh yang meresahkan terletak di korteks serebri. Afasia biasanya disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak seperti stroke, cedera kepala, infeksi juga gangguan degenerasi.
Afasia terjadi karena kerusakan pada area pengontrol bahasa di otak. pada manusia, kapasitas pengendalian bahasa dilateralisasikan ke hemisfer kiri otak pada 96-hampir 100% orang yang dominan tangan  kanan (kinan) dan 60% orang yang dominan tangan kiri (kidal). Pada pasien yang menderita afasia, sebagian besar cedera terletak di hemisfer kiri. Bagian neuroanatomi yang berperan dalam proses produksi bahasa dan pemahaman meliputi masukan (input) auditori dan pengkodean bahasa di lobus temporal superior, analisis bahasa di lobus parietal dan ekspresi di lobus frontal.
Otak adalah organ penting dan kompleks yang mengendalikan semua kerangka tubuh manusia, mulai dari pikiran, ingatan, wacana, perasaan, penglihatan, pendengaran, perkembangan lengan dan kaki, hingga elemen-elemen organ yang berbeda dalam tubuh. Bagian dari sistem sensorik ini terdiri dari 100 miliar neuron atau sinapsis yang beratnya mencapai 3 pon atau setara dengan 1,3 kg pada orang dewasa. Jika kita  melihat sistem kehidupan otak lebih lanjut, organ ini dibagi menjadi dua bagian, yang biasa disebut hemisfer otak. Pada umumnya, otak sisi kanan atau hemisfer kanan mengendalikan sisi tubuh bagian kiri sedangkan otak sisi kiri atau hemisfer kiri mengendalikan sisi tubuh bagian kanan.
Walaupun kelihatannya kedua bagian dari otak manusia ini tampak mirip, tetapi fungsi mereka berbeda. Perbedaan fungsi otak kanan dan otak kiri pertama kali ditemukan oleh peraih Nobel, Roger W. Sperry, melalui penelitiannya pada tahun 1960-an. Agar kita dapat mengetahui lebih jauh tentang perbedaan otak kanan dan kiri mari kita simak pembahasan di bawah ini.
A. Otak Kanan (Otak Analog)
Otak kanan merupakan bagian yang dinilai lebih baik atau lebih visual dan intuitif. Maksudnya otak besar tersebut berperan penting dalam mengerjakan sebuah tugas yang berhubungan dengan kreativitas dan sesuatu yang ekspresif. Biasanya orang yang terlihat dominan menggunakan otak kanan terlihat mahir dalam hal-hal, seperti seni, musik, visual atau gambar, isyarat nonverbal, imajinasi dan lain sebagainya. Orang yang lebih dominan menggunakan otak kanan lebih suka memvisualisasikan sesuatu dibandingkan memikirkan dalam bentuk kata-kata. Selain itu mereka lebih bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang luas dan cara berpikir yang lebih bebas sesuai pemikirannya. Otak kanan berfungsi untuk mengembangkan IQ seperti dalam hal berinteraksi, berkomunikasi, bersosialisasi dan lain sebagainya. Otak kanan juga memiliki fungsi spasial, yaitu dalam hal mengenali wajah orang, pengelolaan musik ketika dirinci fungsi otak besar ini antara lain:
- Suka berimajinasi.
- Sering melamun untuk mencari ide.
- Lebih menyukai seni.
- Mengekspresikan emosi.
Oleh karena itu, orang yang dominan menggunakan otak kanan cenderung menjadi pemikir yang bebas dan kreatif. Selain itu juga ada beberapa cara menajamkan fungsi otak kanan
- Latihan visual
- Bernapas lewat lubang hidung kiri
- Perbanyak membaca dan mendengar pendapat orang lain
- mencoba hal baru
- keluar dari zona nyaman
- Mengenali diri sendiri
B. Otak Kiri (Otak Digital)
Otak kiri adalah juara dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, kemampuan untuk menulis, membaca, dan titik fokus persamaan numerik. Seperti seseorang berkata, "menakjubkan, anak ini hebat dalam matematika, otak kirinya memainkan permainan ini". Beberapa ahli mengatakan bahwa otak kiri adalah titik fokus IQ. Orang yang terlihat lebih dominan menggunakan otak kiri, dipercaya lebih detail dan cenderung bekerja berdasarkan data dan fakta. Mereka juga sering berpikir dalam kata-kata dibandingkan visualisasi. Belahan otak kiri memiliki fungsi untuk mengatur bahasa, penalaran, dan kemampuan berbicara. Bagian otak ini kerap dikaitkan dengan hal-hal yang logis, fakta, angka-angka (matematika), hingga analisis.
Seseorang yang lebih jelas dalam otak kirinya, dia hebat dalam penyelidikan, namun kerugiannya adalah sulit untuk berbaur. Hal ini cenderung terlihat bahwa seluk-beluk kapasitasnya adalah:
- menyelesaikan dengan sungguh-sungguh membaca, mengarang, menghitung
- bermain lebih rasional
- menjadi spesialis di bidang matematika
- khawatir tentang realitas.
Mengingat pemeriksaan yang diarahkan oleh Sperry mengenai otak kanan dan kiri mana yang lebih unggul, terkait dengan kapasitasnya. Namun, pemeriksaan ini tidak dapat dibuktikan. Bahwa keduanya terkait dan berbicara satu sama lain.
Oleh karena itu, orang-orang yang dominan menggunakan otak kiri cenderung lebih kuantitatif dan analitis. Golongan ini lebih memperhatikan hal detail dan berpikir menggunakan logika.
Jika bagian otak kiri mengalami cidera, kemampuan berbicara dan gerakan di bagian kanan tubuh biasanya akan terpengaruh. Hal ini dapat dilihat pada seseorang yang telah mengalami kerusakan pada bagian otak kiri, misalnya stroke, yang secara teratur menyebabkan kesulitan dalam memproduksi bahasa atau disebut afasia. Kerusakan serupa pada satu sisi belakang otak kanan secara substansial lebih kecil kemungkinannya untuk menyebabkan afasia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H