Secara garis besar: Perbedaan prinsip antara area Broca dan area Wernicke adalah bahwa yang sebelumnya bertanggung jawab untuk mengatur wacana kita, dan opsi terakhir bertanggung jawab untuk mengurus wacana, memberdayakan kita untuk mendapatkan apa yang diberitahukan kepada kita.
D. Hubungan Antara Area Broca dan Area Wernicke
    Sangat penting untuk mengacu pada hubungan antara area Wernicke dan Broca yang terletak di otak depan, yang biasanya berhubungan dengan penciptaan bahasa. Untuk beberapa lama, individu menerima bahwa kedua wilayah ini dikaitkan oleh sekelompok filamen saraf yang disebut plot arkuata. Bagaimanapun, kami saat ini menyadari bahwa haluan pada umumnya menghubungkan area Wernicke dengan mesin dan korteks mesin terdepan, selain area Broca. Bagaimanapun, komunikasi ini diharapkan ke kelompok serat yang tidak terisolasi. Penemuan sehubungan dengan kapasitas kedua wilayah ini lebih relevan. Biasanya, pemahaman bahasa telah dikaitkan dengan bidang Wernicke, namun penelitian neuroimaging yang sedang berlangsung mengusulkan bahwa wilayah ini mungkin lebih terlibat dengan penciptaan wacana. Anehnya, individu benar-benar menerima bahwa bidang Broca pada dasarnya khawatir tentang mendapatkan bahasa, dan tidak ada hubungannya dengan penciptaan bahasa.Bagaimanapun, penting untuk dicatat bahwa kerja pikiran biasanya tidak hidup dalam satu struktur otak. Selain itu, bahasa adalah kemampuan yang sangat membingungkan, di mana wilayah dan organisasi besar yang sebagian besar tetapi tidak hanya mencakup bagian depan dan proyeksi sekilas mengambil peran penting.
E. Penyakit Yang Terjadi Pada Area Broca dan Area Wernicke
    Kedua wilayah otak besar ini bisa terganggu atau bahkan terluka. Masalah ini dikenal sebagai afasia. Individu dengan afasia mengalami masalah penggunaan kata dan kalimat, yang disebut afasia ekspresif. Beberapa memiliki masalah dalam memahami kata-kata orang lain, yang dikenal sebagai afasia terbuka. Bagian mana yang dirugikan ketika menjadi kesal seperti itu?
- Afasia ekspresif (Afasia Broca)
      Afasia ekspresif terjadi karena kerusakan pada bagian serebrum yang terisolasi di bagian depan kiri yang menghadap proyeksi atau di dalam ruang Broca. Seorang individu yang memiliki masalah ini membuatnya tidak mampu untuk berbicara. Demikian juga membuatnya tidak layak untuk membentuk kalimat yang rumit dengan bahasa yang tepat. Orang dengan masalah ini sebenarnya memiliki kemampuan pemahaman bahasa yang baik, namun ada beberapa yang kemampuan kognitif bahasanya juga menurun.
- Afasia responsif (afasia Wernicke)
      Kerusakan pada area punggung yang tak tertandingi dari proyeksi duniawi adalah alasan afasia responsif. Kerusakan ini terjadi di ruang otak besar Wernicke. Afasia responsif ini memicu korespondensi melemah atau menangani individu. Seseorang yang memiliki masalah ini memungkinkan korban untuk berbicara dengan lancar dan mudah, namun wacana tersebut hampir tidak memiliki makna. Kapasitas manusia dalam bahasa dan wacana berada di berbagai wilayah pikiran, khususnya area Broca dan Wernicke. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, Anda harus menyikapi setiap karunia Tuhan, termasuk tubuh Anda. Karena kesejahteraan adalah hal yang paling mahal di planet ini. Memang, menghindari lebih baik daripada memperbaiki.
Semoga bermanfaat buat banyak orang jika ada kesalahan terkait pembahasan diatas mohon maaf dan bisa di beri komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H