Hallo teman-teman ayo kita pelajari lebih dalam tentang struktur neuron apakah ada kaitannya dengan perkembangan anak usia dini. Pasti kalian pengen tahu kan, ayo simak baik-baik ya pembahasan dibawah ini.
       Para ahli teori perkembangan berpendapat bahwa masa anak usia dini merupakan the golden age (masa emas) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulang. Karena semakin banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa perkembangan yang terjadi di masa awal cenderung permanen dan mempengaruhi sikap anak sepanjang hidupnya. Hal ini sangat memperkuat argumentasi mengapa sangat diperlukannya pendidikan anak usia dini. Maka dari itu upaya penyiapan agar unggulnya Sumber Daya Manusia harus dimulai sejak masa dini, bahkan masa pralahir, karena pemebentukan organ tubuh termasuk otak terjadi sejak 10-12 minggu setelah peristiwa pembuahan.
       Menurut ahli neurologi, otak manusia terdiri dari bermiliar neuron sebagai unit dasar otak, dimana setiap neuron terdiri dari inti (nucleus), badan sel, dendrit dan akson. Neuron mempunyai fungsi sebagai penghantar informasi berupa rangsangan atau implus, dengan adanya sel-sel saraf ini, baik organ maupun sistem gerak bisa memberikan respon sebagai mana mestinya. Agar kita bisa mengenal lebih dalam tentang neuron, mari kita bahas tiga komponen utama atau penting yang terdapat didalam neuron:
       Dendrit merupakan cabang dari neuron. Dendrit juga merupakan sel saraf pendek yang bercabang. Selain itu dendrit juga berfungsi untuk menerima dan menghantar rangsangan menuju badan sel.
- Badan Sel (Soma)
       Badan sel merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Selain itu, badan sel juga termasuk bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-bagian yang umumnya dimiliki oleh sel hewan. Badan sel juga memiliki fungsi yaitu untuk menerima rangsangan (implus) dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Didalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel), dan nukleolus (anak inti sel).
       Sitoplasma merupakan cairan didalam sel yang mengelilingi nukleus dan menjadi tempat untuk organel sel menjalankan fungsinya. Sitoplasma memiliki fungsi untuk menyokong dan memastikan keamanan molekul seluler dan organel yang berada didalamnya. Organel yang dimaksud meliputi mitrokondrian, ribosom, lisosom, retikulum endoplasma, dan aparatus golgi.
       Nukleus (inti sel) merupakan sel terbesar yang mengandung informasi genetic berupa DNA dan berbentuk bulat hingga oval, tergantung jenis selnya. Nukleus memiliki fungsi untuk mengatur dan mengontrol seluruh kegiatan sel. Selain itu nukleus juga sebagai tempat penyimpanan protein.
       Nukleolus merupakan bagian dalam inti sel yang berbentuk bulat, padat dan berwarna gelap. Nukleolus tidak dilengkapi oleh membran (selaput pelindung) dibagian luarnya. Nukleolus memiliki peran penting dalam memproduksi ribosom yang bertindak senagai tempat pembentukan protein dalam sel.
       Akson merupakan sel panjang, tipis dan membawa implus elektrikal menjauh dari sel tubuh neuron atau soma. Akson dilindungi oleh selubung milein. Akson berfungsi mengirim informasi ke bermacam neuron, otot dan kelenjar. Karena sebagai perpanjangan dari neuron, akson diawali pada bagian sel tubuh yang dinamakan bukit akson. Dari situ, akson membentuk panjang mengarah pada sel target atau terminal. Sepanjang membran sel akson berperan sebagai saloran ion dan pompa ATP pendorong yang mengatur ion pada akson. Konsentrasi ion akan membuat potensial membrane diam, hal ini merupakan muatan elektrokimia neuron membran pada saat istirahat.
       Disebagian akson terdapat struktur tambahan sebagai pembantu pada komunikasi. Pada wilayah dari sistem saraf yang memerlukan  komunikasi lebih cepat akson akan berisi isolasi yang disebut dengan selubung mielin. Isolasi ini akan memudahkan transmisi komunikasi sel-sel dan stimulasi menjadi lebih cepat.Tidakseluruh akson mempunyai selubung mielin ini, namun mereka dapat menjalankan fungsi yang cepat.
       Selanjutnya kita akan membahas tentang proses pembentukan jaringan otak manusia yang terjadi dalam empat tahap, dimana tiga tahap pertama terjadi pada masa pralahir. Tahap 1-3 merupakan tahap embryonal yang terjadi saat anak masih dalam kandungan, sedangkan tahap 4 yang merupakan tahap yang terakhir terjadi setelah anak lahir. Berikut akan ada penjelasan tentang 4 tahap ini.
- Pada tahap pertama, otak janin memproduksi neuron (sel saraf) yang jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan dan akan dimusnahkan kelebihannya.
- Tahap kedua, neuron-neuron yang tetap bertahan akan mengeluarkan akson-akson yang membentuk jalur transmisi sistem saraf jarak jauh, kemudian akson bergerak menuju cabng-cabang sebagai penghubung sementara dengan banyak sasaran untuk membuat sambungan.
- Tahap ketiga, terjadi letusan-letusan listrik bermuatan negative dan positif yang akan memperkuat Sebagian sambungan, sementara Sebagian lainnya yang tidak diperkuat oleh kegiatan yang akan mengalami atrofi, yaitu menyusup dan akhirnya lenyap. Proses yang menghubungkan sambungan-sambungan otak tersebut adalah proses yag kelak juga menggerakkan ledakan kegiatan belajar pada pasca kelahirnya. Tindakan-tindakan seperti rasa kasih sayang, memperdengarkan music (terutama music klasik) dan pola hidup yang harmonis merupakan rangsangan positif yang berguna bagi perkembangan otak jasmani. Dengan demikian hakikatnya pada masa sebelum lahir pun anak telah membutuhkan stimulasi psikososial untuk merangsang perkembangan otaknya
- Tahap yang terakhir yaitu tahap ke empat, tahap ini terjadi setelah anak itu lahir, otak anak mengalami lonjakan perkembangan yang kedua. Akson dan dendrit bekerja secara simultan mengirim dan menerima sinyal sehingga terbentuk banyak sekali sambungan baru. Peristiwa tersebut di dorong oleh banjirnya pengalaman indra sehingga memperhalus untaian jaringan otak yang menentukan sambungan mana yang semakin kuat untuk menjadi rangkaian yang permanen dan sambungan mana yang akan menyusut dan akhirnya punah (terpangkas). Didalam kaitan ini tentunya disamping indra anak secara alami akan menerima berbagai stimulasi lingkungan, berbagai stimulasi buatan yang diciptakan dengan sengaja oleh orangtua dan pendidik, Â terutama rangsangan-rangsangan yang memberi pengalaman bermakna dan menyenangkan anak akan lebih mengoptimalkan perkembangan otak.
      Dalam penelitian lain, Bloom mengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Sekitar 50% variabilitasi kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi pada usia 0-4 tahun sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada usia 4 tahun hingga 18 tahun. Perkembangan yang terjadi pada 4-8 tahun lebih besar dari pada perkembangan yang terjadi pada usia 8 tahun hingga 18 tahun. Dalam kaitan ini Bloom mengatakan bahwa 4 tahun pertama merupakan kurun waktu yang sangat peka terhadap kaya miskinnya lingkungan akan stimulasi. Dalam kurun waktu tersebut perbedaan kecerdasan pada anakyang lingkungannya kaya akan stimulasi dengan anak yang berada di lingkungan yang miskin stimulasi mencapai sekitar 10 unit IQ. Selanjutnya perbedaan sekitar 6 unit IQ terjadi pada usia 4-8 tahun.
Mungkin hanya penjelasan diatas yang dapat saya bagikan jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf ya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H