Mohon tunggu...
Wardatus Sholihah
Wardatus Sholihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengetahui Lebih Dalam Kaitannya Struktur Neuron Dengan Perkembangan Anak Usia Dini

26 Februari 2022   14:39 Diperbarui: 26 Februari 2022   14:49 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

              Disebagian akson terdapat struktur tambahan sebagai pembantu pada komunikasi. Pada wilayah dari sistem saraf yang memerlukan  komunikasi lebih cepat akson akan berisi isolasi yang disebut dengan selubung mielin. Isolasi ini akan memudahkan transmisi komunikasi sel-sel dan stimulasi menjadi lebih cepat.Tidakseluruh akson mempunyai selubung mielin ini, namun mereka dapat menjalankan fungsi yang cepat.

             Selanjutnya kita akan membahas tentang proses pembentukan jaringan otak manusia yang terjadi dalam empat tahap, dimana tiga tahap pertama terjadi pada masa pralahir. Tahap 1-3 merupakan tahap embryonal yang terjadi saat anak masih dalam kandungan, sedangkan tahap 4 yang merupakan tahap yang terakhir terjadi setelah anak lahir. Berikut akan ada penjelasan tentang 4 tahap ini.

  1. Pada tahap pertama, otak janin memproduksi neuron (sel saraf) yang jauh lebih banyak dari yang dibutuhkan dan akan dimusnahkan kelebihannya.
  2. Tahap kedua, neuron-neuron yang tetap bertahan akan mengeluarkan akson-akson yang membentuk jalur transmisi sistem saraf jarak jauh, kemudian akson bergerak menuju cabng-cabang sebagai penghubung sementara dengan banyak sasaran untuk membuat sambungan.
  3. Tahap ketiga, terjadi letusan-letusan listrik bermuatan negative dan positif yang akan memperkuat Sebagian sambungan, sementara Sebagian lainnya yang tidak diperkuat oleh kegiatan yang akan mengalami atrofi, yaitu menyusup dan akhirnya lenyap. Proses yang menghubungkan sambungan-sambungan otak tersebut adalah proses yag kelak juga menggerakkan ledakan kegiatan belajar pada pasca kelahirnya. Tindakan-tindakan seperti rasa kasih sayang, memperdengarkan music (terutama music klasik) dan pola hidup yang harmonis merupakan rangsangan positif yang berguna bagi perkembangan otak jasmani. Dengan demikian hakikatnya pada masa sebelum lahir pun anak telah membutuhkan stimulasi psikososial untuk merangsang perkembangan otaknya
  4. Tahap yang terakhir yaitu tahap ke empat, tahap ini terjadi setelah anak itu lahir, otak anak mengalami lonjakan perkembangan yang kedua. Akson dan dendrit bekerja secara simultan mengirim dan menerima sinyal sehingga terbentuk banyak sekali sambungan baru. Peristiwa tersebut di dorong oleh banjirnya pengalaman indra sehingga memperhalus untaian jaringan otak yang menentukan sambungan mana yang semakin kuat untuk menjadi rangkaian yang permanen dan sambungan mana yang akan menyusut dan akhirnya punah (terpangkas). Didalam kaitan ini tentunya disamping indra anak secara alami akan menerima berbagai stimulasi lingkungan, berbagai stimulasi buatan yang diciptakan dengan sengaja oleh orangtua dan pendidik,  terutama rangsangan-rangsangan yang memberi pengalaman bermakna dan menyenangkan anak akan lebih mengoptimalkan perkembangan otak.

            Dalam penelitian lain, Bloom mengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Sekitar 50% variabilitasi kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8 tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua. Ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi pada usia 0-4 tahun sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada usia 4 tahun hingga 18 tahun. Perkembangan yang terjadi pada 4-8 tahun lebih besar dari pada perkembangan yang terjadi pada usia 8 tahun hingga 18 tahun. Dalam kaitan ini Bloom mengatakan bahwa 4 tahun pertama merupakan kurun waktu yang sangat peka terhadap kaya miskinnya lingkungan akan stimulasi. Dalam kurun waktu tersebut perbedaan kecerdasan pada anakyang lingkungannya kaya akan stimulasi dengan anak yang berada di lingkungan yang miskin stimulasi mencapai sekitar 10 unit IQ. Selanjutnya perbedaan sekitar 6 unit IQ terjadi pada usia 4-8 tahun.

Mungkin hanya penjelasan diatas yang dapat saya bagikan jika ada kurang lebihnya saya mohon maaf ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun