Mohon tunggu...
wardatun nikmah
wardatun nikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nothing impossible -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Teknologi Gadget pada Pendidikan terhadap Kemampuan Siswa Sekolah Dasar

28 Desember 2024   18:19 Diperbarui: 28 Desember 2024   18:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

PENGARUH TEKNOLOGI GADGET PADA PENDIDIKAN TERHADAP KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR 

AmaliaWardatun Nikmah

Mahasiswa IAINU Tuban

Jl. Manunggal No. 10-12 Sukolilo, Kec.Tuban Jawa Timur 62382

e-mail : amla040818@gmail.com nikmahw249@gmail.com 

Abstrak

Perkembangan teknologi yang berkembang maju telah menjadi pengaruh teknologi pada dunia pendidikan terhadap kemampuan siswa khususnya siswa sekolah dasar (SD). Pokok penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan teknologi gadget pada pendidikan terhadap kemampuan siswa Sekolah Dasar (SD). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perkembangan teknologi pada pendidikan siswa SD saat ini. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh teknologi sudah marak pada semua masyarakat baik orang dewasa maupun anak kecil terutama pada siswa SD. Perkembangan teknologi, khususnya gadget sangat berpengaruh pada perkembangan siswa SD khususnya perkembangan pada masa pendidikan. Ketergantungan gadget pada anak timbul karena menggunakan gadget dalam durasi yang panjang. Menggunakan gadget dengan waktu yang cukup lama yang dilakukan secara rutin, dapat menjadikan tumbuh kembang anak mejadi anak yang interaksinya kurang bersosialiasi. 

Kata Kunci: Gadget, Siswa Sekolah Dasar

Abstrac

 The development of advanced thecnology has become an influence of technology in the word of education on the ability of student, especially elementary school student. The subject of this research is how the use of gadget technology in education affects the abilities of elementary school students. The purpose of this study is to determine the effect of technological developments on the abilities of elementary school student. "elementary school students. The development of technology, especially gadgets, is very influential on the development of elementary school students, especially the development during the education period. Gadget dependence in children arises from using gadgets for a long duration. Using gadgets for a long time that is done regularly, can make children's growth and development into children whose interactions are less socialized.

Keywords: Gadget, Elementary School Students.  

PENDAHULUAN (INTRODUCTION)

Pendidikan merupakan suatu faktor yang penting dalam pembangunan suatu Negara dan menjadi wadah untuk memberi wawasan ilmu pengetahuan, pengembangan potensi bakat yang dimiliki dan menanamkan nilai-nilai moral yang baik. Pada masa kini, pendidikan sulit lepas dari yang namanya teknologi. Perkembangan teknologi yang berkembang pesat seiring dengan berjalannya waktu. 

Perkembangan pada saat ini sudah pada zaman modern yang pola dalam berpikir sudah canggih. Teknologi ini timbul dari hal yang baru dari beberapa macam tipe dan model dari teknologi. Teknologi juga merupakan suatu Kebutuhan yang penting pada saat ini. 

Tahapan pendidikan pertama yang biasa disebut SD dapat menjadi wadah untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan berikutnya. Siswa tidak hanya menerima informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi juga memiliki pola pikir sendiri yang dibentuk oleh pengalaman pribadi mereka.

Di era modern ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh sebab itu, kita tidak bisa memprediksi, bahwa teknologi juga dapat ikut berkecimpung dalam dunia pendidikan. Maka dari itu, pada suatu pembelajaran, guru tidak diperbolehkan menghalangi pada keunggulan pembelajaran dengan media berbasis teknologi, yang mana mencerminkan sikap seorang guru. Dalam Undang-undang No. 14 tahun 2005 dinyatakan bahwa : "Dalam menjalankan suatu tugas profesi seorang guru berkewajiban menjadikan unggul dan mengembangkan dalam bidang akademik dan berkompetensi secara keterlanjutan yang sejalan pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni". (UU No.14 tahun 2005:10).

Isi dari pasal diatas menerangkan bahwasanya menjadi seorang guru tidaklah mudah bukan dilihat dari penjelasam materi yang akan diajarkan saja, akan tetapi juga dengan keunggulannya dalam ikut serta kolaborasi antara pendidikan dengan teknologi yang modern atau canggih. Adapun pembelajaran dalam teknologi dapat memudahkan guru dalam memberikan materi dengan praktis dan tidak sulit yang dapat ditambahi dengan metode pembelajaran yang bervariasi. Karena gaya pemahaman yang dimiliki oleh siswa itu unik dan beragam. Adapun isi pembelajaran yang diberikan secara interaktif, menarik siswa dalam belajar sehingga tidak membosankan. Sehingga siswa itu paham dalam menerima ilmu dan tingkat motivasi belajar siswa muncul dari diri siswa tersebut. Barbara seels, mengatakan bahwa perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan yang dimaknai teori dan praktik belajar yang bervariasi sebagai suatu bagian dari sistem pembelajaran yang utuh. 

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong berbagai upaya inovatif untuk memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat menjadi solusi atas kendala komunikasi dalam kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu memanfaatkan perangkat yang tersedia di sekolah. Selain itu, perangkat tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kebutuhan era modern (Azhar Arsyad, 2005: 2).

Tidak heran jika gadget sangat mempengaruhi pada kehidupan manusia, mulai dari kalangan anak kecil sampai orang dewasa. Dapat kita temui pada masa sekarang dalam kehidupan sehari-hari bahwa gadget itu banyak ragam bentuknya seperti tablet, laptop, dan Smartphone. Hal semacam ini sudah biasa dikalangan Masyarakat bukan lagi menjadi suatu hal yang mewah, karena termasuk kebutuhan siswa di zaman sekarang. Namun tanpa kita sadari, hal semacam ini sangat berpengaruh pada Pendidikan dan kemampuan terhadap siswa SD.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif studi Pustaka atau dikenal library research. Cara kerja metode ini dengan cara pengumpulan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian. Pengumpulan data dengan menggunakan cara pencarian sumber dan mengontruksi dari berbagai sumber lain seperti buku, jurnal dan artikel yang berhubungan dengan judul, serta pengamatan terhadap hal tersebut

HASIL DAN PEMBAHASAN (FINDINGS AND DISCUSSION)

Definisi Gadget 

Gadget merupakan suatu benda pipih yang memiliki ukuran kecil dan mempunyai banyak fungsi praktis untuk memudahkan manusia di zaman yang serba maju ini, khususnya anak sekolah dasar. 

Menurut para ahli, gadget adalah perangkat elektronik berukuran kecil yang dirancang dengan berbagai fungsi. Gadget, yang sering disebut sebagai telepon genggam, dilengkapi dengan beragam fitur canggih untuk memudahkan penggunanya (Garini dalam Rahman, 2017: 27). Selain itu, gadget juga didefinisikan sebagai perangkat elektronik dengan tujuan dan fungsi praktis untuk mendukung aktivitas manusia (Derry, 2004: 17).  

Keberadaan gadget merupakan salah satu bukti kemajuan teknologi, yang tidak hanya mempermudah kehidupan, tetapi juga memberikan pengaruh besar dalam berbagai aspek. Sejak diciptakan, gadget telah membuat komunikasi menjadi jauh lebih mudah dan efisien. 

Gadget termasuk benda yang sangat penting pada zaman modern yang maju akan teknologinya yang canggih. Namun ada di beberapa Negara yang membatasi menggunakan gadget. Contohnya seperti Negara Italia yang melarang anak-anak dibawah usia 14 tahun mempunyai akun media sosial. 

Selanjutnya di Negara Belanda juga membuat undang-undang yang berisi batasan usia minimum penggunaan media sosial dan melarang penggunaan gadget didalam ruang kelas. Adapun Negara Jerman juga membatasi usia dalam menggunakan gadget dan hanya mengizinkan anak-anak yang sudah berumur 16 tahun keatas mempunyai akun media sosial, itupun atas izin orang tua masing-masing. Dan terakhir Negara perancis yang melarag ketat memiliki ponsel dibawah usia 11 tahun yang mana sudah direkomendasikan pada tahun 2023 lalu. 

Menurut Nita Monita Rini, gadget merupakan suatu alat komunikasi yang bertujuan untuk memudahkan segala sesuatu pada kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, gadget juga memiliki manfaat dan kerugian yang disebabkan oleh gadget. Yang mana tergantung pada individu masing-masing yang dapat memfilterisasi pada gadget. (Rini et al., 2021)

Siswa Sekolah Dasar 

Siswa sekolah dasar (SD) merupakan anak didik yang sedang menempuh pada pendidikan dasar, biasanya anak SD berumur kisaran antara 6 sampai 12 tahun. Pendidikan jenjang dasar ini memiliki tujuan untuk mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan memberikan ilmu pengetahuan dasar pada anak SD. Yang mana anak SD tersebut memiliki pola pikir yang luas dan cerdas serta mempunyai nilai-nilai yang baik sebagai pondasi bagi pendidikan jenjang berikutnya. Setiap jenjang pendidikan memiliki kurikulum, sedangkan kurikulum sekolah dasar mencakup beberapa hal diantaranya, pelajaran seperti membaca, menulis, seni, pendidikan karakter, berhitung, dan ilmu pengetahuan dasar. 

Menurut Witarsa (2018) menyatakan bahwa perkembangan anak memiliki prinsip-prinsip yang meliputi: perkembangan pada anak akan terjadi sesuai urutan yang teratur, anak berkembang dengan holistik (menyeluruh), perkembangan memiliki dampak yang bersifat kumulatif (berkesinambungan), perkembangan anak memiliki tingkat perkembangan yang beraneka ragam antara anak satu dengan yang lainnya, perkembangan baru akan didasari pada perkembangan sebelumnya.(Witarsa et al., 2018)

 Menurut Haruna et al., 2022, tingkat perkembangan kognitif pada anak memiliki empat tingkatan diantaranya, tahapan perkembangan kognitif mencakup tahap sensori motorik (0-2 tahun), pra-operasional (2-7 tahun), operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (11 tahun ke atas). Karakteristik siswa sekolah dasar merupakan individu dengan tingkat perkembangan yang cukup pesat dalam memahami dan merespons berbagai aspek perkembangan (Haruna et al., 2022).

Sedangkan menurut Richard D.Kellough (Kuntjojo,2010), karakteristik siswa SD ialah a) egosentris (sikap atau pandangan yang berfokus pada diri sendiri), b) memiliki curiosity yang tinggi (rasa ingin tahu atau keinginan yang kuat untuk mengetahui sesuatu), c) makhluk sosial, d) the unique person (orang yang memiliki ciri khas yang tersendiri atau unik), e) memiliki pola pikir yang berfantasi, f) memiliki daya kosentrasi yang pendek, g) memiliki masa belajar yang potensial. 

Menurut Nurhananik 2018, menyatakan tentang prinsip-prinsip pada perkembangan anak, yaitu anak akan memiliki semangat yang tinggi atau belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi, anak akan belajar secara terus-menerus dan akan paham sehingga anak tersebut dapat menciptakan sesuatu, anak akan cepat menerima pembelajaran dengan interaksi sosial, terdapat perbedaan dalam metode gaya belajar anak, dan memulainya dari sederhana kompleks menjadi konkret ke abstrak, kemudian gerakan ke verbal sampai ke sosial.(Nurhananik, 2018)

Dampak Positif Dan Dampak Negatif Pembelajaran Berbasis Teknologi 

Penggunaan gadget sebagai media pembelajaran memberikan dampak positif, di mana semakin sering siswa memanfaatkan internet untuk belajar, semakin baik pula hasil pembelajaran yang diperoleh. Salah satu manfaat gadget dalam pembelajaran adalah memungkinkan siswa untuk bertanya kepada guru secara langsung, serta memfasilitasi guru dalam memberikan konsultasi terkait materi pelajaran. Selain itu, siswa dapat dengan mudah mencari informasi melalui internet. Di tingkat sekolah dasar, gadget berkontribusi dengan menyediakan akses cepat dan mudah, mendukung perkembangan keterampilan digital, dan memperluas perspektif siswa melalui pembelajaran berbasis teknologi.

Teknologi abad ke-21 memiliki dampak positif dan negatif pada anak, tergantung pada bagaimana orang tua membimbing perkembangan kepribadian mereka (Nafaida et al., 2020). Dalam pembelajaran, penggunaan gadget membawa manfaat, seperti membantu siswa memperoleh informasi dengan cepat dan mudah. Saat ini, gadget telah menjadi bagian yang akrab dalam kehidupan masyarakat, terutama anak-anak sekolah dasar. Gadget mempermudah akses informasi, memungkinkan komunikasi jarak jauh melalui fitur seperti SMS, WhatsApp, telepon, atau aplikasi lainnya. Selain itu, gadget dapat dimanfaatkan untuk memperluas pengetahuan, dengan akses mudah ke berbagai platform edukasi. 

Menurut Afdalia dan Ghani (2013), dampak positif lainnya dari penggunaan gadget mencakup kemudahan komunikasi, sarana hiburan bagi anak, kenyamanan dalam belajar, dan peningkatan wawasan. 

Namun, di sisi lain, penggunaan gadget juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan. Pada siswa sekolah dasar, kecanduan gadget dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan mereka, termasuk gangguan kesehatan mata dan mental. Selain itu, gadget sering kali menghabiskan banyak waktu siswa, sehingga mereka enggan belajar dari buku dan lebih cenderung menggunakan gadget untuk bermain selama pembelajaran. 

Dampak negatif lainnya meliputi kecanduan dan ketergantungan, munculnya rasa bosan, serta kecemasan dan kemarahan ketika jauh dari gadget. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan dalam berinteraksi, bersosialisasi, dan bermain dengan teman-temannya. Ketergantungan pada teknologi juga dapat memengaruhi perkembangan otak siswa, membuat mereka terlalu terobsesi hingga menganggap gadget sebagai hal yang sangat penting dalam hidup mereka.

Dampak negatif dari gadget menjadikan para orang tua cemas pada anak-anaknya yang terkhusus anak SD, sebenarnya tidak hanya anak di SD saja, akan tetapi di kalangan masyarkat mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Gadget meiliki dampak negatif yang sangat mengerikan, karena gadget diibaratkan seperti pedang, yang mana jika pedang itu dibuat akan kebaikan maka akan menjadikan orang yang sangat cerdas, namun kettika dibuat kejelekan maka akan menjadikan kebodohan pada manusia. 

Menurut Nafaida, dampak Negatif gadget pada anak sekolah dasar antara lain, 1) kurangnya aktif bersosialisasi pada anak, 2) lupa diri pada lingkungan masyarakat, 3) berkurangnya waktu bermain bersama teman-temannya.(Nafaida, 2020)

KESIMPULAN(CONCLUSION)

 Gadget ialah suatu benda pipih yang termasuk alat media yang dipakai sebagai alat komunikasi. Gadget mempermudahkan manusia dalam berkomunikasi dalam jarak jauh, yang mana keberadaan gadget termasuk bukti kemajuan dari bidang teknologi yang keberadaannya memiliki pengaruh yang luar biasa di kehidupan sehari-hari khususnya pada anak SD. 

 Siswa SD ialah anak didik yang masih di pendidikan dasar, yang biasanya berumur 6-12 tahun. Yang pada masa sekolah dasar, anak SD sangat cepat ,merespon atau tangkap. Pada usia kisaran diatas sangat aktif-aktifnya anak. 

 Gadget memiliki dampak positif yaitu memudahkan informasi, memberi rasa nyaman pada saat belajar, memberikan pengetahuan yang luas, sebagai hiburan anak dan masih banyak lagi. Sedangkan dampak negatif yaitu menjadikan anak kurang sosialisasi, kurangnya masa bermain, menjadikan malas, menjadikan anak lupa diri pada lingkungan sekitarnya, dan masih banyak lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Afdalia, A. P., & Gani, I. (2023). Dampak pengaruh gadget terhadap interaksi sosial anak usia dini. Al-Irsyad Al-Nafs: Jurnal Bimbingan Dan Penyuluhan Islam, 10(1), 87--96.

Haruna, S. R., Haerani, H., Senggo'Palayukan, S., Ponseng, N. A., Suci Ramadhani, S. K. M., & Mondjil, R. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Gadget Addicted Pada Anak Usia Sekolah Dasar. Uwais Inspirasi Indonesia.

Nafaida, R. (2020). Dampak penggunaan gadget terhadap perkembangan anak. BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology), 3(2), 57--61.

Rini, N. M., Pratiwi, I. A., & Ahsin, M. N. (2021). Dampak penggunaan gadget terhadap perilaku sosial anak usia sekolah dasar. Jurnal Educatio Fkip Unma, 7(3), 1236--1241.

Witarsa, R., Hadi, R. S. M., Nurhananik, N., & Haerani, N. R. (2018). Pengaruh penggunaan gadget terhadap kemampuan interaksi sosial siswa sekolah dasar. Pedagogik: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(1), 9--20.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun