2. Responden kedua Beliau memberikan tanggapan positif mengenai lahan basah yang ada di sekitar peternakan ayam dan tambak ikan. Menurutnya, lahan basah ini sangat cocok untuk dijadikan sarana wisata, terutama sebagai tempat memancing yang dapat menarik pengunjung. Selain berfungsi sebagai sumber bahan pangan, lahan ini juga memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan telur dan ayam yang dirawat dengan baik.
 3. Responden ketiga menyampaikan pendapat bahwa lahan basah, termasuk peternakan, tambak, dan pertanian, memiliki potensi yang sangat baik. Namun, ia menggarisbawahi bahwa ada beberapa kendala yang perlu diperhatikan. Menurutnya, salah satu masalah utama adalah kurangnya sumber daya manusia yang terampil dan berpengetahuan dalam mengelola lahan-lahan tersebut.
Ia menekankan pentingnya pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat setempat agar mereka dapat memanfaatkan potensi lahan basah dengan lebih efektif. Selain itu, responden ini juga mencatat bahwa fasilitas yang ada saat ini masih terbatas. Ketersediaan infrastruktur seperti jalan, sistem irigasi yang baik, dan akses ke pasar sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan peternakan dan tambak.
Dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperbaiki fasilitas yang ada, responden percaya bahwa potensi lahan basah dapat dimaksimalkan untuk memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat. Ia berharap adanya perhatian dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengatasi masalah ini demi kemajuan sektor pertanian dan perikanan di daerah tersebut.
4. Responden keempat menyatakan bahwa semua lahan basah memiliki potensi yang sangat baik. Ia percaya bahwa keberadaan lahan basah, baik untuk peternakan, tambak, maupun pertanian, dapat memberikan manfaat yang signifikan jika dikelola dengan baik. Menurutnya, kunci utama terletak pada cara kita memelihara dan mengelola sumber daya tersebut.
Ia menekankan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan lahan basah, termasuk penerapan praktik-praktik ramah lingkungan yang dapat menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan pemeliharaan yang tepat, lahan basah tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.
Responden ini juga berharap agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga dan merawat lahan basah. Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya, ia yakin bahwa potensi lahan basah dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan bersama.
5. Responden kelima, yang juga merupakan alumni dari Universitas Lambung Mangkurat, mengemukakan bahwa fokus utama bukan hanya pada potensi lahan basah itu sendiri, tetapi lebih kepada siapa yang mengelolanya. Ia menekankan bahwa keberhasilan pemanfaatan lahan basah sangat ditentukan oleh kualitas pengelola dan pemahaman mereka tentang cara terbaik untuk memanfaatkan sumber daya tersebut.
Menurutnya, meskipun lahan basah memiliki banyak potensi untuk pertanian, perikanan, dan ekowisata, tanpa adanya pengelola yang terampil dan berkomitmen, potensi tersebut tidak akan maksimal. Ia berharap agar lebih banyak individu atau kelompok yang terlibat dalam pengelolaan lahan basah dengan pendekatan yang berkelanjutan dan inovatif.Â
Dengan demikian, ia percaya bahwa kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah sangat penting untuk memastikan bahwa lahan basah dapat dikelola secara efektif demi kesejahteraan lingkungan dan masyarakat setempat.