Mohon tunggu...
Wardana Putra
Wardana Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya adalah mahasiswa geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menginterview Para Warga Sekitar Mengenai Pemanfaatan Lahan Basah di Daerah Banjarmasin Timur

7 Oktober 2024   22:10 Diperbarui: 8 Oktober 2024   03:27 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama :Wardana Putra
Nim     : 2410416210010
Kelas : B
Dosen : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.
Prodi : GEOGRAFI
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas : Lambung Mangkurat

Lahan basah adalah ekosistem yang terbentuk di mana air bertemu dengan tanah, menciptakan lingkungan yang unik dan mendukung berbagai jenis kehidupan. Contoh lahan basah meliputi hutan bakau, lahan gambut, rawa, sungai, danau, serta daerah dataran banjir. Lahan basah dapat ditemukan di seluruh dunia, dari daerah kutub hingga tropis, dan berfungsi sebagai habitat penting bagi banyak spesies flora dan fauna.

Karakteristik utama lahan basah adalah tanahnya yang jenuh dengan air, baik secara permanen maupun musiman. Kondisi ini mendukung pertumbuhan vegetasi khas yang mampu beradaptasi dengan lingkungan lembap. Lahan basah juga memiliki peran ekologis yang signifikan, seperti menjaga kualitas air, mengurangi risiko banjir, dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies.Secara umum, lahan basah dibedakan menjadi dua kategori: lahan basah alami, seperti rawa-rawa dan hutan bakau, serta lahan basah buatan, seperti waduk dan kolam. 

Di Indonesia, lahan gambut dan mangrove merupakan jenis lahan basah yang sangat penting tetapi juga rentan terhadap kerusakan akibat konversi lahan untuk pertanian atau pembangunan.Dengan keanekaragaman hayati yang tinggi dan fungsi ekologi yang vital, lahan basah memiliki nilai ekonomi dan budaya yang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, pengelolaan yang bijaksana terhadap lahan basah sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Kali ini, saya berencana untuk melakukan wawancara dengan beberapa individu di daerah ini dengan tujuan utama untuk menggali lebih dalam mengenai potensi lahan basah yang ada. Melalui serangkaian pertanyaan yang telah disusun, saya ingin memahami berbagai perspektif dan pengalaman mereka terkait dengan pemanfaatan lahan basah, terutama dalam konteks budidaya perikanan dan pertanian.

Saya berharap wawancara ini dapat memberikan wawasan yang komprehensif mengenai bagaimana masyarakat setempat memanfaatkan lahan basah dan tantangan yang mereka hadapi dalam pengelolaannya. Selain itu, saya juga ingin mengetahui pandangan mereka tentang pentingnya lahan basah bagi keberlanjutan ekosistem dan ekonomi lokal.Dengan mendengarkan langsung dari para responden, saya berharap dapat mengumpulkan informasi yang berharga yang dapat digunakan untuk merumuskan strategi pengelolaan lahan basah yang lebih efektif.

 Melalui pendekatan ini, saya ingin mendorong kesadaran masyarakat tentang potensi besar yang dimiliki oleh lahan basah dan bagaimana hal ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga lingkungan. Dengan demikian, wawancara ini bukan hanya sekadar pengumpulan data, tetapi juga merupakan langkah awal untuk membangun dialog yang konstruktif mengenai pengembangan potensi lahan basah di daerah ini. 

1. Di daerah Gatot Subroto, responden pertama  yang memiliki tambak ikan mengatakan bahwa masyarakat di sekitar seharusnya lebih sadar akan potensi besar yang dimiliki oleh lahan basah, khususnya dalam konteks budidaya perikanan. 

Menurutnya, Banjarmasin memiliki banyak lokasi yang sangat mendukung untuk pengembangan potensi ini. Ia menekankan pentingnya pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat yang bisa diperoleh dari lahan basah, yang tidak hanya dapat meningkatkan hasil budidaya ikan tetapi juga dapat berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi lokal. 

Dengan memanfaatkan sumber daya ini secara bijaksana, masyarakat dapat menciptakan peluang baru dan meningkatkan produktivitas tanpa merusak ekosistem yang ada. Hal ini menjadi sangat krusial, mengingat lahan basah memiliki peran ekologis yang signifikan dan dapat membantu menjaga keseimbangan lingkungan di daerah tersebut.

Geotagging/dokpri
Geotagging/dokpri

2. Responden kedua Beliau memberikan tanggapan positif mengenai lahan basah yang ada di sekitar peternakan ayam dan tambak ikan. Menurutnya, lahan basah ini sangat cocok untuk dijadikan sarana wisata, terutama sebagai tempat memancing yang dapat menarik pengunjung. Selain berfungsi sebagai sumber bahan pangan, lahan ini juga memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan telur dan ayam yang dirawat dengan baik.

Geotagging/dokpri
Geotagging/dokpri

 3. Responden ketiga menyampaikan pendapat bahwa lahan basah, termasuk peternakan, tambak, dan pertanian, memiliki potensi yang sangat baik. Namun, ia menggarisbawahi bahwa ada beberapa kendala yang perlu diperhatikan. Menurutnya, salah satu masalah utama adalah kurangnya sumber daya manusia yang terampil dan berpengetahuan dalam mengelola lahan-lahan tersebut.
Ia menekankan pentingnya pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat setempat agar mereka dapat memanfaatkan potensi lahan basah dengan lebih efektif. Selain itu, responden ini juga mencatat bahwa fasilitas yang ada saat ini masih terbatas. Ketersediaan infrastruktur seperti jalan, sistem irigasi yang baik, dan akses ke pasar sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan peternakan dan tambak.
Dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memperbaiki fasilitas yang ada, responden percaya bahwa potensi lahan basah dapat dimaksimalkan untuk memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat. Ia berharap adanya perhatian dari pemerintah dan pihak terkait untuk mengatasi masalah ini demi kemajuan sektor pertanian dan perikanan di daerah tersebut.

Geotagging/dokpri
Geotagging/dokpri

4. Responden keempat menyatakan bahwa semua lahan basah memiliki potensi yang sangat baik. Ia percaya bahwa keberadaan lahan basah, baik untuk peternakan, tambak, maupun pertanian, dapat memberikan manfaat yang signifikan jika dikelola dengan baik. Menurutnya, kunci utama terletak pada cara kita memelihara dan mengelola sumber daya tersebut.


Ia menekankan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan lahan basah, termasuk penerapan praktik-praktik ramah lingkungan yang dapat menjaga keseimbangan ekosistem. Dengan pemeliharaan yang tepat, lahan basah tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.


Responden ini juga berharap agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga dan merawat lahan basah. Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya, ia yakin bahwa potensi lahan basah dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan bersama.

Geotagging/dokpri
Geotagging/dokpri

5. Responden kelima, yang juga merupakan alumni dari Universitas Lambung Mangkurat, mengemukakan bahwa fokus utama bukan hanya pada potensi lahan basah itu sendiri, tetapi lebih kepada siapa yang mengelolanya. Ia menekankan bahwa keberhasilan pemanfaatan lahan basah sangat ditentukan oleh kualitas pengelola dan pemahaman mereka tentang cara terbaik untuk memanfaatkan sumber daya tersebut.
Menurutnya, meskipun lahan basah memiliki banyak potensi untuk pertanian, perikanan, dan ekowisata, tanpa adanya pengelola yang terampil dan berkomitmen, potensi tersebut tidak akan maksimal. Ia berharap agar lebih banyak individu atau kelompok yang terlibat dalam pengelolaan lahan basah dengan pendekatan yang berkelanjutan dan inovatif. 

Dengan demikian, ia percaya bahwa kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan pemerintah sangat penting untuk memastikan bahwa lahan basah dapat dikelola secara efektif demi kesejahteraan lingkungan dan masyarakat setempat.

Geotagging/dokpri
Geotagging/dokpri

6. Responden keenam, seorang ibu yang sering berkeliling untuk berjualan, mengungkapkan pendapatnya mengenai pemanfaatan lahan basah. Menurutnya, salah satu potensi yang harus dimaksimalkan adalah pertambakan. Ia percaya bahwa dengan meningkatkan budidaya ikan di lahan basah, masyarakat akan mendapatkan manfaat yang besar.


Ibu ini menekankan bahwa konsumsi ikan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, dan semakin banyak orang yang mengonsumsi ikan, maka mereka akan lebih pintar dan sehat. Ia melihat bahwa dengan memanfaatkan lahan basah untuk pertambakan, tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan yang sehat.
Lebih lanjut, ia berharap agar ada dukungan dan pelatihan bagi peternak ikan di daerah tersebut agar mereka dapat mengelola tambak dengan lebih baik. Dengan demikian, potensi lahan basah dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendukung kesehatan generasi mendatang.

Geotagging/dokpri
Geotagging/dokpri

7. Responden ketujuh, seorang marbot masjid, menyampaikan pendapatnya dengan nada sederhana dan tulus. Ia mengungkapkan bahwa ia tidak terlalu memahami isu-isu terkait pemanfaatan lahan basah dan potensi yang ada di dalamnya. Namun, ia menekankan pentingnya doa dan harapan untuk generasi mendatang.


"Saya tidak mengerti hal-hal seperti ini," katanya. "Tapi saya doakan saja kalian semua menjadi generasi yang baik di masa depan."


Dengan pernyataan ini, ia menunjukkan kepedulian terhadap masa depan masyarakat dan berharap agar generasi muda dapat mengambil langkah-langkah positif dalam mengelola sumber daya alam dengan bijaksana. Meskipun tidak memiliki pengetahuan mendalam tentang lahan basah, dukungan moral dan harapannya mencerminkan keyakinan bahwa generasi berikutnya akan mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan potensi yang ada untuk kebaikan bersama.

Geotagging/dokpri
Geotagging/dokpri

8. Responden kedelapan menyampaikan hasil diskusi dan perbincangannya dengan para ayah dan ketua RT setempat. Dalam percakapan tersebut, mereka mengemukakan berbagai pendapat mengenai potensi pemanfaatan lahan basah. Beberapa di antara mereka menyoroti pentingnya peternakan ayam dan produksi telur sebagai sumber pendapatan yang menjanjikan. Mereka percaya bahwa dengan pengelolaan yang baik, peternakan ayam dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.


Di sisi lain, ada juga pendapat yang menekankan potensi lahan basah untuk pertumbuhan buah-buahan. Mereka berargumen bahwa lahan basah dapat dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis tanaman buah yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga berpotensi untuk dijual di pasar.


Diskusi ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki berbagai pandangan tentang cara terbaik untuk memanfaatkan lahan basah. Dengan adanya dialog seperti ini, diharapkan akan muncul ide-ide baru dan kolaborasi yang dapat meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Berikut adalah hasil wawancara yang saya lakukan dengan beberapa responden mengenai potensi lahan basah di daerah ini. Melalui diskusi ini, saya berharap artikel ini dapat memberikan wawasan yang berguna dan mendorong pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan. 

Hasil Wawancara

  1. Responden 1: Menyatakan bahwa masyarakat perlu lebih sadar akan potensi lahan basah, terutama dalam budidaya perikanan, karena banyak lokasi di Banjarmasin yang mendukung pengembangan ini.
  2. Responden 2: Menggarisbawahi pentingnya menjaga kualitas pengelolaan lahan basah untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan tanpa merusak lingkungan.
  3. Responden 3: Berpendapat bahwa meskipun lahan basah memiliki potensi yang baik, tantangan utama terletak pada kurangnya sumber daya manusia dan fasilitas yang memadai.
  4. Responden 4: Mengatakan bahwa semua lahan basah memiliki potensi yang bagus, namun kunci keberhasilannya terletak pada cara kita memeliharanya.
  5. Responden 5: Menekankan bahwa fokus utama harus pada siapa yang mengelola lahan basah, bukan hanya pada potensi itu sendiri.
  6. Responden 6: Menyampaikan bahwa pertambakan adalah pemanfaatan lahan basah yang harus dimaksimalkan, karena konsumsi ikan dapat berkontribusi pada kesehatan masyarakat.
  7. Responden 7: Sebagai seorang marbot masjid, ia mengungkapkan ketidaktahuannya tentang isu tersebut tetapi mendoakan agar generasi mendatang menjadi baik.
  8. Responden 8: Berbincang dengan para ayah dan ketua RT, mereka mengemukakan bahwa peternakan ayam dan produksi telur serta pertumbuhan buah-buahan adalah potensi yang perlu diperhatikan.

Kesimpulan

Dari hasil wawancara ini, terlihat bahwa masyarakat memiliki berbagai pandangan mengenai pemanfaatan lahan basah. Ada kesadaran akan potensi besar yang dimiliki, namun tantangan seperti kurangnya sumber daya manusia dan fasilitas masih menjadi kendala. Dengan dialog yang konstruktif dan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya, diharapkan potensi lahan basah dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan bersama.Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi untuk pengembangan lebih lanjut di bidang pemanfaatan lahan basah! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun