Mohon tunggu...
Wardana
Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang, jurusan Akuntansi, memiliki hobi otomotif, olahraga, dan menyukaii mempelajari topik seputar ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengenal Investasi Saham dan Risiko Investasi Saham

30 Juli 2022   15:03 Diperbarui: 30 Juli 2022   15:21 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

         Rasio keuangan yang menghitung pendapatan bersih setelah pajak dengan total modal. Rasio ini mengukur seberapa kemampuan perusahaan dalam mengelola modal untuk memperoleh laba. Semakin besar nilai ROE maka semakin efisien perusahaan dalam mengelola modal, dengan sedikit modal tapi mendapat laba besar.

  • DER

         Rasio keuangan yang memperhitungkan antara total utang dengan modal perusahaan. Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar utang yang ditanggung perusahaan dengan perbandingan modal yang dimiliki. Semakin kecil DER maka semakin baik, karena utang yang ditanggung semakin sedikit. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku untuk semua sektor perusahaan, karena ada perusahaan yang memang operasional perusahaannya berdasarkan utang. Misalnya, perusahaan perbankan.

  • PBV

         Rasio yang memperhitungkan antara harga pasar dan nilai buku saham. Rasio ini merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengetahui kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya. Perhitungan rasio ini yaitu membagi harga saham di pasar dengan nilai buku saham. Besaran nilai buku saham dapat diketahui pada laporan keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik akan memiliki nilai PBV yang tinggi karena nilai dianggap akan memiliki prospek masa depan yang baik sehingga permintaan investor tinggi dan saham dihargai tinggi.

  • Current ratio 

         Rasio yang memperhitungkan aset lancar dibagi dengan utang lancar. Rasio lancar digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang-utang jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar. Sehingga semakin tinggi nilai rasio lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.

  • DPR

         Rasio yang memperhitungkan besaran dividen dibagikan dengan laba yang diperoleh perusahaan. Dividend payout ratio adalah rasio yang dihitung dengan cara membagi total dividen dengan profit yang diperoleh perusahaan selama satu tahun atau membagi dividen per saham dengan pendapatan per saham (EPS).

2. Penggunaan Analisis Teknikal dalam Investasi Jangka Pendek

         Analisis teknikal merupakan metode analisis harga saham dengan cara memperhatikan pergerakan harga saham di pasar modal (Pribadi, 2016:36). Analisis teknikal membutuhkan data-data harga dalam kurun waktu tertentu untuk menganalisis harga saham. Dengan begitu investor akan dapat memperkirakan apakah harga saham akan mengalami penurunan atau kenaikan. Akibat dari dasar penggunaan data dari harga saham maka analisis teknikal akan menggunakan tabel dan grafik. Selain itu, analisis teknikal juga akan mengesampingkan fundamental perusahaan karena yang dijadikan dasar adalah harga saham pada pasar modal. Sidik Aji (2006: 38-39) menjelaskan ada beberapa indikator dalam analisis teknikal. Tipe indikator yang digunakan pada analisis teknikal adalah sebagai berikut:

  • Indikator tren, indikator ini akan menunjukan pergerakan harga dalam beberapa waktu kedepan. Tren bergerak dalam tiga arah, yaitu naik, turun, dan menyamping.
  • Indikator kekuatan pasar, indikator ini menggambarkan intensitas harga yang diambil oleh para pelaku di pasar. Volume atau  open interest merupakan bahan acuan dalam indikator ini.
  • Indikator volatilitas, merupakan indikator yang digunakan melihat pergerakan fluktuasi harga harian yang terpisah dari arahnya
  • Indikator siklus, merupakan indikator yang menunjukan bahwa harga jual beli membentuk  pola  yang berulang. Indikator ini dapat digunakan untuk menentukan kapan melakukan jual dan beli.
  • Indikator support/resistance, indikator ini menunjukan kapan sebuah harga akan menemukan titik baliknya. Jika, harga sudah berada di bawah kemudian naik disebut support, sedangkan jika harga berada di atas kemudian turun disebut dengan resistance.
  • Indikator momentum, merupakan istilah untuk menentukan kekuatan atau kelemahan suatu tren yang sedang terjadi. Indikator ini akan memprediksi kapan terjadinya perubahan tren harga.
  • Harga Saham

            Harga saham di pasar modal akan selalu mengalami perubahan, bisa naik bisa juga turun. Akan tetapi, pada saat emiten mengeluarkan saham dan menjualnya di pasar modal pada suatu harga, maka harga tersebut yang diterima oleh emiten. Sehingga harga yang dicatat oleh perusahaan emiten sebenarnya adalah tetap. Perubahan harga terjadi pada saat pemegang saham menjual sahamnya. Penelitian yang dilakukan oleh Lina Yuliana (2006:13) ada tiga jenis nilai saham, yaitu:

  •  Nilai Buku (Book Value)
  • Nilai ini merupakan jumlah nilai saham yang ditulis dalam laporan keuangan perusahaan emiten. Nilai buku saham pada laporan keuangan perusahaan akan terdiri dari empat nilai yaitu, nilai nominal, nilai modal disetor, agio saham, dan laba ditahan.
  • Nilai Pasar (Market Value)
  • Nilai ini merupakan nilai saham yang ada di pasar modal, nilai ini akan mengalami perubahan setiap saat sesuai permintaan dan penawaran di pasar modal. Sehingga seberapa mahal atau murah saat beli saham berdasarkan nilai ini. Nilai pasar merupakan nilai paling mudah dicari, karena nilai ini sama dengan harga jual saham.
  • Nilai Intrinsik atau Nilai Fundamental (Intrinsic Value/Fundamental Value),
  • Nilai ini merupakan nilai sesungguhnya atau nilai seharusnya dari saham. Terdapat dua jenis analisis untuk menilai berapa nilai intrinsik suatu saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental menggunakan data fundamental, yaitu data yang diperoleh dari data laporan keuangan perusahaan. Sedangkan analisis teknikal menggunakan data dari pasar, yaitu pergerakan harga dan volume penjualan.

KESIMPULAN

            Melakukan investasi saham merupakan hal yang baik, investasi saham akan menjadi salah satu sumber pendapatan. Pendapatan dari investasi saham dapat berasal dari dividen yang dibagikan atau capital gain saat menjual kembali saham. Di pasar modal terdapat dua jenis saham, yaitu saham biasa dan saham preferen. Saham biasa lebih cocok untuk pemula karena lebih mudah diperjualbelikan dan lebih terjangkau. Sedangkan saham preferen lebih cocok untuk entitas atau perusahaan bukan perorangan karena harganya yang relatif tinggi dan dapat diperjualbelikan di luar pasar modal. Setiap jenis saham memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Keuntungan dari investasi saham dibarengi dengan risiko yang muncul akibat dari perubahan harga saham di pasar. Untuk meminimalisir risiko kerugian dari saham calon investor perlu memahami bagaimana kondisi perusahaan dan pasar modal. Calon investor dapat meminimalisir risiko kerugian dengan melakukan analisis harga saham di pasar. Terdapat dua pendekatan analisis, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis fundamental akan berfokus pada menilai dan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Sedangkan analisis teknikal akan berfokus untuk menilai volume dan perubahan harga saham di pasar modal. Analisis fundamental lebih cocok digunakan untuk investasi jangka panjang lebih dari satu tahun. Sedangkan analisis teknikal lebih cocok digunakan untuk investasi jangka pendek kurang dari satu tahun. Analisis sangat penting dilakukan sebagai upaya mengurangi risiko rugi dan memaksimalkan keuntungan dalam investasi

DAFTAR RUJUKAN

Afriyeni, & Marlius, D. 2019. Analisis Tingkat Pengembalian dan Risiko Investasi. Jurnal Akademi Keuangan Dan Perbankan Padang, (Online), Jilid 1, No 1, (https://osf.io/preprints/cfb92/, diakses pada 15 Desember 2021)

Arista, D., & Astohar. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Return Saham. Jurnal Manajemen Bisnis, (Online), Jilid 14, No 1, (http://jurnal.stietotalwin.ac.id, diakses pada 15 Desember 2021)

Ariyanti, F. 2021. Saham Preferen: Arti, Contoh, dan Bedanya dengan Saham Biasa. (Online), (https://www.cermati.com/artikel/saham-preferen-arti-contoh-dan-bedanya-dengan-saham-biasa), diakses 15 Desember 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun