Mohon tunggu...
Wardana
Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Negeri Malang, jurusan Akuntansi, memiliki hobi otomotif, olahraga, dan menyukaii mempelajari topik seputar ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengenal Investasi Saham dan Risiko Investasi Saham

30 Juli 2022   15:03 Diperbarui: 30 Juli 2022   15:21 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Masalah yang akan dibahas, yaitu pengertian dari berbagai jenis saham di pasar bursa efek, hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pembelian saham, serta cara menentukan perusahaan yang mempunyai kemampuan mengelola keuangan dengan baik.

Tujuan yang akan dibahas yaitu, mengetahui berbagai jenis saham yang ada di pasar bursa efek, mengetahui apa saya yang perlu diperhatikan sebelum membeli saham perusahaan, dan mengetahui menentukan kualitas perusahaan yang mempunyai kemampuan mengelola keuangan dengan baik.

A. Konsep Investasi

Investasi merupakan suatu komitmen seseorang atau suatu badan usaha untuk menyetorkan sejumlah uang atau aset pada waktu tertentu yang bertujuan memperoleh sejumlah pendapatan di masa mendatang sebagai imbalan untuk uang atau aset  yang diinvestasikan, ketidakstabilan ekonomi, dan ketidakpastian perekonomian di masa depan (Tambunan, 2020:118). 

Saham adalah  surat berharga yang membuktikan bahwa pihak yang bersangkutan ikut memiliki hak perusahaan terbatas. Pihak yang menyetorkan dana tersebut disebut dengan investor. Sedangkan badan usaha yang mengeluarkan sekuritas saham disebut dengan emiten. 

Transaksi jual beli kepemilikan saham terjadi di pasar modal atau bursa efek. Pasar modal (capital market) merupakan pasar di mana emiten  dan investor bertemu dan bernegosiasi harga jual saham, dana jangka panjang, maupun surat utang (Indradinata, dkk 2019:17). 

Apabila emiten mengeluarkan saham lalu dibeli, maka emiten tersebut sudah mendapatkan modal tambahan.  Investasi dapat diartikan sebagai setoran modal pada pihak lain yang telah dipercaya akan mampu untuk mengelola modal tersebut. Jika, dilihat dari sudut pandang umum investasi tak terbatas pada penanaman sejumlah dana. Akan tetapi, investasi juga dapat berupa aset tetap, seperti emas, peralatan, bangunan, surat-surat berharga, atau sekuritas. 

Dengan menyetorkan modal pada suatu entitas maka investor sama dengan sudah memiliki sebagian hak milik dari perusahaan. Besaran kepemilikan investor terhadap perusahaan ditentukan oleh seberapa besar kontribusi modal investor tersebut terhadap entitas yang bersangkutan. 

Dengan memiliki kontribusi modal, maka investor juga berhak mendapatkan sebagian keuntungan yang diperoleh dari operasi perusahaan. Keuntungan tersebut akan dibagikan pada periode tertentu dan disebut dengan dividen atau return saham (Arista & Astohar, 2013:5).  Selain itu, keuntungan juga dapat diperoleh dari selisih antara harga jual dan beli saham, selisih ini disebut dengan capital gain (Tambunan, 2020:118). 

Akan tetapi, jika harga beli lebih mahal daripada harga jual maka tentu saja tidak akan mengalami keuntungan (capital gain) tapi justru akan mengalami kerugian (capital loss) atas penjualan saham tersebut. Naik turunnya harga jual saham ini disebabkan karena saham akan mengikuti harga di pasar modal. Jika, perusahaan memiliki kualitas yang baik, kinerja yang relatif stabil, dan retur yang tinggi tentu saham akan memiliki harga yang tinggi dan relatif stabil atau semakin mahal karena prospek perusahaan yang semakin baik. 

Harga saham di pasar modal selalu berubah-ubah dalam waktu relative cepat. Perubahan ini ditentukan oleh volume permintaan dan penawaran yang terjadi pada saham yang bersangkutan (Indradinata, dkk. 2019:19). Sehingga, jika emiten memiliki kinerja yang kurang stabil maka harganya akan cenderung tidak stabil pula karena para investor akan memprediksi bahwa emiten kurang baik untuk investasi jangka panjang. 

Meskipun demikian, emiten yang memiliki kinerja kurang stabil juga menguntungkan bagi pemilik saham yang mampu memperkirakan perubahan harga dengan tepat. Investor membeli di harga yang rendah kemudian menjualnya saat harganya naik, sehingga walaupun tidak mendapatkan dividen tapi investor mendapat capital gain. 

B. Macam Jenis Saham Biasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun