Gaya Bahasa Beberapa Orang Penulis Esai Sastra
Karya sastra diciptakan oleh sastrawan dengan bahan utamanya berupa bahasa. Penggunaan bahasa yang khas atau gaya bahasa oleh sastrawan tentu memiliki fungsi tertentu. gaya bahasa dalam karya sastra berfungsi antara lain untuk memperoleh makna secara maksimal, yakni lebih jelas dan lebih hidup, menimbulkan suasana dan kesan tertentu dihati pembaca, dan untuk memperoleh efek estetis.
Gaya bahasa merupakan cara mengungkapkan fakta, pikiran, atau perasaan melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Gaya bahasa dapat dilakukan melalui pilihan kata, nada wacana, struktur kalimat, dan langsung tidaknya makna. Pada gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat lebih melihat posisi unsur-unsur kalimat yang dipentingkan, sedangkan gaya Bahasa berdasarkan makna dilihat dari langsung tidaknya sebuah makna.
dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa merupakan pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efekefek tertentu, keseluruhan ciri sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
 Berikut gaya bahasa beberapa orang penulis esai sastra:
1. Ahmad Amin
 Beliau merupakan pelajar di Fakultas Adab Universitas Mesir dan diangkat sebagai Dekan Fakultas Adab tahun 1939 lalu diangkat menjadi Rektor pada Direktorat Kebudayaan di Liga Arab hingga akhir hayatnya. Selain memangku jabatan resmi di atas, Ahmad Amn juga menjadi anggota Dewan Keilmuan Arab di Syiria dan Dewan Bahasa di Kairo. Diantara karyanya: Fajrul Islm, Dhuha al-Islm, anNaqd Al-Adaby, Zu'am` al-Ishlh fil-Ashri al-Hadts, Il Walad, Hayt, dan Qms al-Adt.
Kriteria gaya tulisannya yaitu:
- Bahasanya yang jelas, singkat dan padat serta lebih menekankan sisi rasional daripada emosional.
- Penggunaan Bahasa non baku bukanlah hal yang menyulitkan karna penggambaran kehidupan yang sederhana serta realita kehidupan yang dijadikan nya sebagai inspirasi.
- Â Penyusunan ide dalam frame logis, mulai dari prolog hingga penarikan kesimpulan
2. Al- Manfaluthi Â
Kriteria gaya tulisannya yaitu: (berbanding terbalik dengan ahmad amin)Â
- Bahasa yang mendekati retorika
- Terlalu banyak menggunakan sinonimÂ
- Keseimbangan fonetis dan morfologis
- Terlalu panjang memaparkan ide
- Menjelasknya dalam berbagai macam bentuk
- Tidak berlebihan dalam menggunakan sajak
 3. Abdul Azz al-Bisyr