Mohon tunggu...
Wardah Mutia Rahmah
Wardah Mutia Rahmah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

explore beyound limited like a galaxy!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Feminisme dalam Karya Sastra

4 Mei 2024   16:27 Diperbarui: 4 Mei 2024   16:51 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"ANALISIS FEMINISME DALAM KARYA SASTRA"

Teori sastra feminis merupakan alat analisis penting untuk mengkaji karya sastra dari perspektif gender. Gerakan feminisme ini lahir pada akhir abad ke-18 dan berkembang pesat sepanjang abad ke-20. Beberapa tujuan dari teori sastra atau gerakan feminis ini antara lain:

  • Mengungkap bias gender yang tersembunyi dalam teks sastra.
  • Memberikan suara terhadap pengalaman dan realitas perempuan yang terpinggirkan.
  • Mempertanyakan konstruksi sosial dan budaya gender.
  • Mendorong terciptanya karya sastra yang lebih inklusif dan setara gender.

Pengertian teori feminis menurut para ahli adalah sebagai berikut:

  • June Hannam (2007: 22) 

Dalam buku Feminism, kata feminisme dapat dipahami sebagai berikut: Pengakuan akan ketimpangan kesetaraan kekuasaan antar jenis kelamin , dengan peran perempuan berada di bawah laki-laki (Mengingat adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara kedua jenis kelamin, peran perempuan bergantung pada peran laki-laki).

  • Marry Wallstonecraff 

Dalam bukunya Women's Rights yang terbit tahun 1972, ia mendefinisikan feminisme sebagai gerakan pembebasan perempuan, yang menyuarakan tuntutannya untuk meningkatkan status perempuan dan menolak diskriminasi dalam kualifikasi antara laki-laki dan perempuan.

  • Rich (dalam Djajanegara 2000: 29) 

Berpendapat bahwa kritikus sastra feminis radikal pertama-tama akan menganggap karya sastra sebagai ekspresi gaya hidup kita di masa lalu dan masa kini.

  • Geofe (dalam Sugihastuti dan Suharto, 2005: 61) 

Feminisme menurut Goefe adalah teori persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam segala bidang, suatu kegiatan terorganisir yang memperjuangkan hak dan kepentingan perempuan. Hal ini bermula dari kenyataan bahwa perempuan seringkali menghadapi ketidaksetaraan gender.

  • Irhomi (dalam Sugihastuti dan Suharto, 2005: -61)

Feminisme adalah gerakan perempuan yang bertujuan untuk mendapatkan otonomi atau kebebasan menentukan sendiri.

  • Fakih (2001: 84-98) 

Feminisme memiliki empat gerakan terpenting, yaitu feminisme liberal, feminisme radikal, feminisme Marxis, dan feminis hak-hak sosial.

Teori feminis, ibarat pohon peneduh yang bercabang banyak, menawarkan beragam perspektif untuk memahami dan melawan ketidaksetaraan gender. Setiap sekte memiliki orientasi dan pendekatannya masing-masing dalam memahami asal usul patriarki dan memperjuangkan pembebasan perempuan.

Berikut beberapa aliran utama teori feminis:

  • Feminisme liberal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun