Mohon tunggu...
Wardah Fajri
Wardah Fajri Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Pengembara Penggerak Komunitas

Community Development -Founder/Creator- Social Media Strategist @wawaraji I www.wawaraji.com Bismillah. Menulis, berjejaring, mengharap berkah menjemput rejeki. Blogger yang menjajaki impian menulis buku sendiri, setelah sejak 2003 menjadi pewarta (media cetak&online), menulis apa saja tertarik dengan dunia perempuan, keluarga, pendidikan, kesehatan, film, musik, modest fashion/fashion muslim, lifestyle, kuliner dan wisata.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pamer Koleksi Seni Sekaligus Edukasi di Pameran Benda Antik Hong Kong

25 Februari 2016   16:50 Diperbarui: 25 Februari 2016   17:14 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Christian Deydier dan Ronald Chak. Dok. Wardah Fajri"]

[/caption]

Indonesia adalah negara pertama yang dikunjungi penyelenggara IAF 2016 untuk mengenalkan rangkaian kegiatan dalam pameran seni ini. Selanjutnya mereka akan mendatangi Malaysia, Singapura, dan negara lainnya di Asia.

Christian optimistis Indonesia memiliki kolektor benda seni yang akan tertarik dengan pameran barang antik ini. Edukasi tentang benda antik menjadi misi utamanya, selain ingin mengajak semakin banyak orang lebih menghargai benda seni dan memiliki pemahaman bahwa mengoleksi benda seni/barang antik punya banyak manfaat.

“Mengoleksi benda seni atau barang antik pertama untuk pengetahuan, kedua pemahaman,  dan kesenangan,” katanya yang kemudian bercerita dengan antusias bagaimana sebuah benda antik dapat menceritakan sejarah, asal muasal budaya, bahkan pertukaran budaya.

Saya pun belajar dari ahlinya benda seni/antik ini, bahwa banyak pelajaran sejarah dan budaya yang bisa kita dapatkan dari sebuah koleksi benda antik yang usianya ribuan tahun. Kita bisa belajar kearifan lokal ribuan tahun silam, bagaimana cara hidup dan kebiasaan masyarakat sebelum abad 11 Masehi. Sungguh menyenangkan bisa memahami cara hidup warga dunia puluhan abad silam. Inilah barangkali yang menjadi kesenangan bagi para kolektor. Wawasan yang dimilikinya dari sebuah benda antik membuatnya lebih menghargai leluhur. Koleksi benda seni bukan semata soal prestise bisa memiliki benda yang sangat kuno dan langka. Meski mungkin bagi sebagian kolektor, prestise menjadi tujuan lainnya mengoleksi barang antik.

Misi Edukasi

Christian berkali-kali menyebutkan mengenai membuka wawasan, menggali pengetahuan, edukasi. Ronald pun menjelaskan bahwa nanti, di International Antiques Fair Hong Kong, akan diadakan seminar menghadirkan pembicara dari kalangan spesialis benda seni. Pesertanya adalah para kolektor, dealer, professor, yang ingin lebih memahami benda seni. Termasuk bicara soal keaslian suatu benda seni dan bagaimana cara membedakannya.

Pertukaran informasi dan ilmu benda seni menjadi agenda penting di International Antiques Fair ini. Selain tentunya ada lelang benda seni untuk penggalangan dana, dan pameran beragam benda antik dari keramik, furnitur, bahkan ada juga pakaian dan perhiasan kuno.

[caption caption="Salah satu koleksi di Pameran Benda Antik Hong Kong. Dok: Shirley & Reyna Ltd"]

[/caption]

Lebih dari 80 dealer terlibat dalam pameran empat hari ini. Kolektor dan buyer menjadi sasaran utama pameran benda antik ternama di level Asia ini. Pameran yang memilih Hong Kong sebagai tempat bertemunya kolektor dan dealer ini juga punya tujuan. Agar kolektor di Asia lebih mudah menjangkaunya, ketimbang harus ke Perancis misalnya, yang biasa menjadi tempat pameran semacam ini. Meski pameran ini berlangsung di Asia dan menjaring peserta dari negara-negara kawasan Asia, skala pameran ini termasuk Internasional.

Artinya, pameran benda seni dan antik di Hong Kong ini juga mendapat perhatian dan minat dari dealer dan kolektor dunia. Dealer dari Perancis pun sudah menyatakan partisipasinya, di antaranya Vallois, Chadelaud, Deydier, Bernard Dulon, Jacques Barrère.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun