Dana
Diawal sudah dijelakan bahwa Sandi masuk elit konglomerat notaben tidak mungkin minta dukungan dana dari pihak manapun, terbukti dalam pernyataannya sendiri telah menghabiskan dana sekitar Rp 30 miliar dari kantongnya sendiri diputaran kedua.
Pasca putaran kedua, keluh-kesahpun disampaikan Sandi saat bertemu prabowo bahwa modalnya menipis.
Secara logika, harta triliunan dibanding Rp 30 miliar hanya nol koma yang habis, artinya masih ada 90 persen lebih harta Sandi kemudian dianggap sudah menipis, apakah masuk akal? Jelas tidak masuk akal.
Pernyataan modal menipis untuk memberi pesan ke pihak-pihak yang doyan duit jangan coba-coba datang minta apalagi untuk kegiatan aksi demo maupun aksi-aksi lain yang mengarah isu SARA terutama kepihak Ahok-Djarot. Mungkin Sandi anggap sudah tidak efektif dan justru merugikan pihaknya.
Sementara dilain sisi, dari Anies sendiri, apakah ikut nimbrung mengurangi beban Sandi? Jelas ada hanya dalam bentuk yang berbeda. Apakah murni dari modal Anies? Tidak, diduga dari Hary Tanoe (HT) yang ikut membantu melalui tangan Anies, karena sejak awal pencalonan sudah terlihat dari bukti siaran-siaran yang dilakukan Inews TV milik HT selalu menyiarkan sisi keunggulan Anies-Sandi dibanding Agus-Sylvi.
Contoh yang ditayangkan iNews TV melalui running teks hampir setiap hari selalu mengunggulkan Anies-Sandi dari beberapa survey.
Jadi, Anies boleh dikatakan hanya bermodalkan dengkul dengan nasib yang lebih baik dibandingkan Sandi soal pencalonan.
Dominasi Sandi terhadap Anies dari berbagai aspek memberi dampak bahwa elektabilitas Anies dari awal lebih tinggi daripada Sandi tidak memberi efek yang berarti diputaran kedua dan pada akhirnya Sandi lebih menonjol dengan gebrakkannya.
Ada rasa kecewa, penyesalan hati Sandi atas status Anies sebagai Cagub, kenapa partai lebih memilih Anies sebagai Cagub ketimbang Sandi seperti termuat dalam artikel “Penyesalan Hati Sandiaga Uno Atas Status ‘Cagub’ Anies Baswedan”
Namun apa daya, Sandi tidak mampu melawan nafsu politik kekuasaannya yang justru menggrogoti waktu, tenaga, pikiran dan dana dirinya sendiri sehingga mengorbankan berat badan dan penampilannya yang terlihat kurus alias ceking. Belum lagi ditambah dengan beberapa kasus hukum yang menimpanya. Sungguh prihatin!