Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... independen -

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik

FPI "Buah Simalakama" Anies-Sandi dan Hary Tanoe

18 Maret 2017   10:26 Diperbarui: 4 April 2017   16:34 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: selebritis.com/vicky, nkrisejati.blogspot.com/rizieq,hary tanoe - edited by wara katumba

Apakah memang terjadi “Pengkhianatan” pengalihan dukungan seperti termuat dalam artikel K-er Bel Balada “Ada Pengkhianatan, Cikeas Ogah Dukung Anies-Sandi”?

Tersisanya dua pasangan Cagub antara Ahok-Djarot dan Anies-Sandi masuk putaran kedua membuat posisi FPI serba sulit, sulit untuk menentukan pilihan.

Apakah akan memilih sikap netral, mendukung Ahok-Djarot atau mendukung Anies-Sandi?

Sikap Netral

Tidak ada keuntungan yang didapat FPI apabila mengambil posisi netral, karena warga DKI Jakarta menyadari siapapun calonnya “Asal Bukan Ahok” akan didukung FPI.

Melihat aksi-aksi FPI selama ini yang anti Ahok menciptakan persepsi bagi warga bahwa FPI tidak akan mengambil posisi netral.

Mengacu hasil  putaran pertama dimana Agus-Sylvi hanya peroleh 38 suara di TPS 17 (markas FPI) dan hasil keseluruhan sekitar 17% untuk sementara memberi fakta bahwa siapapun pasangan calon yang didukung FPI menjadi anti tesis bagi warga DKI Jakarta.

Hasil yang diperoleh Agus-Sylvi yang diluar dugaan memberi pesan bahwa ada dugaan siapapun Cagub yang didukung FPI akan dihindari warga sebagai bentuk perlawanan atas sikap yang ditimbulkannya selalu membuat keresahan masyarakat.

Jadi, Posisi netral adalah posisi sia-sia yang tidak mendatangkan keuntungan apapun dan FPI tidak mampu meyakinkan warga bahwa sesungguhnya tidak akan memihak siapapun selama cagubnya Ahok.

Mendukung Ahok-Djarot

FPI memberi dukungan ke Ahok mustahil akan terjadi kecuali dukungannya diberikan ke Djarot khusus sebagai sesama muslim bisa terjadi, dengan alasan pemisahan dukungan ke Djarot bukan berarti mendukung Ahok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun