Jika dibandingkan dengan pidato Ahok di kepulauan seribu tidak ada satu kata pun menyebut “Ulama”, tentu beda dari pernyataan Rizieq yang sangat “To the Point”menyinggung Ulama, kenapa MUI tidak tersinggung? Padahal MUI diisi ulama diatas ulama, apakah ceramah Rizieq soal ulama dajjal, ulama dusta memang benar adanya sehingga tidak perlu dipersoalkan?
Aksi Rizieq FPI cs yang identik dengan menyuarakan agama menyisakan tanda tanya besar diaksi 411. Rizieq FPI meninggalkan jejak tidak solat ashar berjamaah seperti fakta foto dibawah:
Apakah sebelumnya Rizieq sudah melaksanakan solat ashar?
Sebelum masuk waktu ashar, Rizieq sudah ada dilapangan, artinya waktu dhuhur posisinya sedang dalam perjalanan dengan membutuhkan waktu yang lama sampai di lokasi yang terlihat di foto diatas, karena padatnya peserta demo di jalanan otomatis mobil yang ditumpangi bergerak perlahan-lahan.
Jadi, tidak mungkin waktu dhuhur digunakan untuk solat ashar kecuali diqoshor waktu Dhuhur dengan syarat keberadaannya lebih dari 90 km dari tempat tinggal alias musafir.
Apakah Rizieq memenuhi syarat Musafir? Tidak, karena jarak tempat tinggal (Petamburan) dengan lokasi demo (kantor Gubernur) tidak sampai 90 km.
Silakan! MUI bisa melakukan “Tabayyun”, apa yang terjadi dengan Rizieq FPI yang tidak solat Ashar berjamah di aksi 411.
Yang pasti, satu legitimasi sudah didapat Rizieq FPI bisa bergabung bersama dengan beberapa pengurus MUI melalui wadah GNPF MUI.
Aksi 212
Pasca aksi 411, berlanjut ke aksi damai tanggal 2 Desember 2016 (Aksi 212) yang diikuti massa mencapai 5-7 juta jiwa menurut versi pihak Rizieq FPI. Jumlah massa yang fantastis dan disertai dengan solat jumat bersama, solat jumat yang terbesar jumlah massanya yang pernah ada di dunia.