Apakah lawan bicara Rizieq tidak tersinggung dengan ucapan kalimat tersebut?
Apakah memang benar Rizieq berkata seperti kalimat diatas dengan lawan bicaranya?
Karena sudah masuk laporan ke Penegak hukum, maka harus diproses dan diusut siapa lawan bicara Rizieq FPI.
Jika ucapan Rizieq bukan dihadapan lawan bicaranya “penganut Kristen” tersebut maka dipastikan ceramahnya yang menyinggung keyakinan agama lain dianggap karangan semata untuk digunakan sebagai alat pelecehan didepan jamaah yang hadir.
Artinya, kalimat “Selamat hari lahir Yesus Kristus sebagai anak Tuhan”dan “Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa?” adalah karangan Rizieq yang sok tahu Yesus Kristus sebagai anak Tuhan dan melakukan pelecehan bertanya bidannya siapa.
Apakah Rizieq tahu proses kelahiran Yesus seperti apa? Apakah menggunakan bantuan bidan?
Bukankah zaman kelahiran yesus tidak mengenal bagaimana fungsi seorang bidan?
Umat didunia khususnya kristen pasti tahu Yesus lahir dengan keajaiban dari seorang ibu yang bernama Maria/Maryam tanpa seorang suami sehingga diyakini dan dituangkan dalam bahasa “Anak Tuhan”.
Mungkin kata “Anak Tuhan” adalah bahasa kiasan atau bahasa yang lebih nyaman diucapkan sehingga dipergunakan umat Kristen untuk mengagungkan Yesus sebagai symbol agama dari anak seorang ibu yang suci yang sepatutnya tidak boleh agama lain maupun Rizieq FPI sendiri ikut campur terlalu jauh menyinggung hingga ke soal “Keyakinan”.
Oleh karena itu, laporan tidak cukup hanya ke Kepolisian, PP-PMKRI dapat melaporkan Rizieq FPI ke MUI karena sudah menyangkut ucapan yang keluar dari mulut seorang “Ulama” sebagai representasi MUI.
Jadi, MUI tidak hanya bertanggung jawab terhadap kitab suci, penyampai ayat kitab suci “Ulama” juga harus jadi tanggung jawab MUI karena menyangkut wibawa ulama yang disandang Rizieq.