Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketakutan, Tersangka Dugaan "Makar" Ramai-ramai Beralibi

8 Desember 2016   13:14 Diperbarui: 8 Desember 2016   13:35 38816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: netralnews.com

Sebelum menjadi tersangka, pernyataan-pernyataan para tersangka dugaan “Makar” begitu lantang, keras, tajam dan kejam.

Setelah menjadi tersangka, ramai-ramai membantah tidak melakukan makar, apakah mereka  berubah menjadi ciut dan takut?

Sebagian contoh kecil alibi diatas sudah terlambat dan percuma karena Polisi sudah memiliki banyak bukti dugaan “Makar” berupa video, foto, ditambah dugaan transfer dana dan bukti lain.

sumber: netralnews.com
sumber: netralnews.com
Siapa yang akan menyusul menjadi tersangka lagi? Apakah Rizieq FPI ikut menyusul dengan alibi yang dibangun "Kami sepakat bahwasanya, jika ada gerakan 2 Desember di luar kesepakatan yang sudah dibuat, maka kami nyatakan bukan bagian dari aksi bela Islam III,"(sumber)

sumber: repelita.com
sumber: repelita.com
Keakraban yang sangat indah dan menyejukkan diantara mereka.

Lebih baik para tersangka dugaan “Makar” mempersiapkan diri beralibi di pengadilan agar kesaksiannya sinkron dengan kesaksian satu dengan kesaksian yang lain.

Bagi penggemar sinetron “Pengadilan Makar” siapkan bekal untuk tertawa, siapa tahu ada tersangka kepleset lidah mengucap “Makar” menjadi “Dzakar”.

Salam Pengadilan Makar…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun