Mohon tunggu...
wara katumba
wara katumba Mohon Tunggu... pengusaha -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ruhut Dipecat Secara Permanen, Bila Demokrat Dukung Cagub DKI Jakarta

24 Agustus 2016   12:51 Diperbarui: 24 Agustus 2016   13:20 1541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : demokrat.or.id/pelantikan roy suryo sebagai menpora - edited by wara katumba

Walaupun dukungannya terhadap Ahok bersifat pribadi namun beberapa petinggi partai Demokrat “anti Ahok” yang masuk dalam ring “berpengaruh” SBY merasa gerah karena pernyataan-pernyataan Poltak bisa mempengaruhi arah partai terutama menghadapi Pilgub DKI.

Melihat 7 poin dari SBY yang dibeberkan Si Poltak, sikap partai terhadap Poltak tidak akan berhenti begitu saja. Tentu ada kaitan dengan Pilgub DKI dan akan berlanjut terus hingga partai Demokrat mengambil sikap politiknya apakah akan mendukung Cagub DKI selain Ahok atau tetap diposisi netral atau penyeimbang.

Secara history hubungan Ahok dengan Demokrat terutama dengan SBY jauh sekali. Belum pernah sekalipun mereka bertemu dalam kegiatan apapun. Ini bisa menjadi satu pertimbangan kuat, Ahok tidak akan didukung Partai Demokrat kecuali Ahok datang menemui SBY sambil membawa segepok uang mahar.

Ada tujuan tertentu partai Demokrat untuk menyingkirkan Poltak secara (hukum partai), terlebih beberapa kali Poltak diingatkan tidak boleh asal bersikap tanpa kebijakkan partai.

Adanya kejadian pemecatan mendadak melalui SMS karena alasan Poltak mendukung Ahok, maka dipastikan partai Demokrat akan mengusung atau mendukung Cagub DKI Jakarta mendatang ?

Jika Demokrat mengambil sikap di Pilgub DKI Jakarta sebagai berikut :

A.Penyeimbang “Netral”

Kebiasaan yang dilakukan Demokrat sebagai “penyeimbang” tidak mendukung calon manapun seperti yang dilakukannya di Pemilihan Presiden 2014, akankah berlanjut di Pilgub DKI ?

Seandainya Demokrat mengambil posisi penyeimbang, maka kader Demokrat bebas untuk mendukung Cagub DKI Jakarta, termasuk dukungan Poltak terhadap Ahok. Artinya, tidak ada sanksi partai terhadap kadernya yang mendukung calon A atau pun calon B lainnya.

Maka posisi Si Poltak aman, bebas hambatan mendukung Ahok seperti jalan tol. Bahkan Si Poltak akan semakin tancap gas mengkampanyekan Ahok, tentu akan menambah panas tensi para petinggi partai Demokrat. Ora sudi….

Jadi, fungsi 7 poin milik SBY diatas tidak ada manfaatnya sama sekali. Wajar Si Poltak mengatakan kalau SBY tidak mempermasalahkan dirinya mendukung Ahok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun