Sebagian pihak pasti asing dengan nama Archandra Tahar termasuk penulis, karena mungkin lama hidup di negeri orang jadi wajar orang awam seperti kita-kita kurang mengerti latar belakang dan sepak terjangnya di dunia (karir).
Seberapa hebat sosok Archandra sehingga bisa lolos ditunjuk sebagai Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said ? Tentu sosoknya hebat sekali, lebih hebat lagi pihak yang menyodorkan namanya sebagai Menteri ESDM Ke Presiden Republik Indonesia Ir.H. Joko Widodo (Jokowi).
Siapa pihak yang hebat itu mengajukan Archandra sebagai Menteri ESDM ? hanya Jokowi yang tahu. Disini tidak membahas siapa pihak tersebut, tetapi membahas apa yang menyebabkan pihak tersebut menyodorkan Archandra.
Semua kelengkapan untuk memenuhi syarat sebagai Menteri tentu banyak sekali apalagi berkaitan Undang-Undang (UU), contoh UU Kewarganegaraan, UU Administrasi dan masih banyak sekali UU lain apakah terpenuhi atau tidak.
Begitu banyak persyaratan UU yang harus dipenuhi, sebagai manusia ada kekeliruan, terlewatkan, lalai dan lupa adalah hal yang wajar dan bisa dimaklumi. Jika diulangi maka itu sudah tidak wajar dan wajib dipecat secara tidak hormat.
Apa yang menyebabkan Archandra bisa lolos hingga dilantik menjadi Menteri oleh Presiden ?
Lihat gambar di bawah :
Apakah karena mirip “siapa mirip siapa” tersebut yang menjadi faktor penyebab sehingga pihak yang menyodorkan nama Archandra terhanyut, terlena, terpukau dan lupa dengan persyaratan-persyaratan lainnya ? Wallahua’lam…
Sejak dilantik tanggal 27 Juli 2016 dan diberhentikan secara hormat tanggal 15 Agustus 2016, Archandra menjabat Menteri ESDM hanya sekitar 19 hari,
Apa yang dikerjakan Menteri Archandra selama 19 hari ? Sesuai bidangnya, Archandra mendapat “Program Kerja” bagaimana memecahkan permasalahan Kewarganegaraannya yang mempunyai Paspor Amerika (USA) hingga berujung pemberhentiannya.
Sesuai nama Kementerian ESDM, bidang yang fokus terhadap Energi Bumi dan Sumber Daya Mineral sangat cocok sekali dengan program kerjanya, bagaimana Archandra menggunakan Energi Bumi seperti makan nasi dengan sayur-sayuran, tempe, tahu (bagian dari energy bumi), jadi, perut kenyang, Energi pikiran dikuras bagaimana memecahkan permasalahannya (Paspor USA) agar selesai tanpa masalah.
Dibantu dengan keahliannya sebagai manusia jebolan S3 (SDM) sampai titik nadir, tidak mampu juga terpecahkan hingga pada akhirnya diistirahatkan.
Jika Archandra tidak diistirahatkan segera, ada kekhawatiran nama Kementerian ESDM diubah menjadi “Kementerian ESDM dan Kelautan” seperti yang dilakukan Mantan Menteri Rizal Ramli.
Menambah “Kelautan” resikonya sangat fatal sekali jika itu terjadi, karena bisa saja Archandra nyater naik helikopter pergi ke laut berakhir dengan menceburkan diri. Gawat !
Satu kata “Untung” cepat diistirahatkan, makanya lebih enak tinggal di Indonesia banyak untungnya, contoh orang sekarat dibilang “untung tidak mati”. Oleh karena itu, apa untungnya Archandra tinggal di USA ? Anda tidak akan pernah dengar orang USA berkata “Untung” kecuali di Negara kamu.
Menjabat 19 hari sebagai Menteri ESDM, tentu ini harus direspon cepat oleh Jaya Suprana sebagai pemilik MURI Indonesia untuk diberikan penghargaan pemecah rekor “Menteri Tersingkat” di Indonesia. (kalau ada Menteri yang lebih singkat, beri info).
Salam Singkat….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H