Mohon tunggu...
Wantri Fajar Pratiwi
Wantri Fajar Pratiwi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

20 year-old girl.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Nangkring di #BKKBNKompasiana

19 Juni 2013   23:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:44 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Another Kompasiana's gathering! Sore tadi sekitar pukul tiga sore di Tartine Cafe, FX Sudirman Jakarta, saya bersama sekitar 50an kompasianer lain berkesempatan mengikuti diskusi bersama Bapak Fasli Jalal dari BKKBN bertemakan "Problematika Kependudukan Indonesia". Inilah yang saya suka dari Kompasiana Nangkring. Adalah kali kedua saya mengikuti gathering semacam ini namun teman-teman kompasianer lain benar-benar bersahabat dan tidak memandang 'status' saya yang ibaratnya masih anak ingusan di dunia kekompasianaan. hehehe. Kembali ke acara Kompasiana Nangkring. Di acara yang merupakan kerjasama Kompasiana dengan BKKBN ini, disajikan beberapa pembicara untuk memfasilitasi diskusi yang luar biasa menarik. Di antara mereka adalah Bapak Fasli Jalal dari BKKBN dan Ibu Ninuk dari redaksi Kompas yang keduanya dimoderatori oleh Bapak Iskandar Z., salah satu kompasianer. Setelah melakukan registrasi, mendapatkan starter pack berupa merchandise dari BKKBN, dan menikmati snack pembuka, acara pun dimulai dengan pemutaran video tentang kegiatan-kegiatan BKKBN di daerah. [caption id="attachment_269162" align="aligncenter" width="368" caption="Starter pack untuk tiap peserta"]

13716591311353651277
13716591311353651277
[/caption] Kemudian, acara dilanjutkan dengan opening oleh MC dan sambutan dari Bapak Fasli Jalal. Dalam sambutannya, Bapak Fasli cukup membuka mata peserta diskusi dengan fakta dan data-data statistik mencengangkan tentang kependudukan Indonesia, salah satu yang menarik adalah bahwa jika dihitung-hitung, ada sekitaran 10.000 bayi yang lahir tiap tahunnya di Indonesia. Luar biasa! tidak terbayang bagaimana sesaknya Indonesia di 50 bahkan 20 tahun ke depan. Disebutkan juga bahwa Indonesia memberi kontribusi keempat terbesar dalam hal jumlah penduduk dunia dengan persentase 6% atau sekitar 237 juta jiwa. [caption id="attachment_269158" align="aligncenter" width="300" caption="Bapak Fasli Jalal memberikan sambutan"]
1371658972788564241
1371658972788564241
[/caption]

Setelah sambutan dari Bapak Fasli, acarapun dimulai dalam format diskusi. Diskusi kali ini lebih bersifat komunikatif karena sarat akan dialog antara peserta dan pembicara. Tak hanya pertanyaan kritis atau opini kuat yang diajukan oleh peserta, para peserta ini juga memberikan ide-ide konstruktif dalam menekan laju pertumbuhan penduduk sampai-sampai Pak Fasli memberikan apresiasi luar biasa bagi para peserta yang tidak lain adalah kompasianer di sekitaran Jakarta. Salah satu yang menarik perhatian adalah gagasan Bapak Pangeran untuk mengubah istilah KB (Keluarga Berencana) menjadi Keluarga Bermutu yang dianggap lebih aktual dan relevan untuk saat ini.

[caption id="attachment_269168" align="aligncenter" width="300" caption="Ramainya kompasianer. Pak Pangeran (kacamata)"]

137165952487599122
137165952487599122
[/caption]

Dalam diskusi kali ini, Ibu Ninuk juga tak luput memberikan suaranya terkait tema kependudukan yang tengah dibahas. Menanggapi opini peserta tentang kondisi masyarakat di pelosok yang minim informasi tentang Keluarga Berencana dan akses untuk alat kontrasepsi, Ibu Ninuk mengungkapkan bahwa sebenarnya bidan di daerah memiliki peran yang sangat penting dalam hal tersebut. Sayang, begitu banyak bupati daerah yang enggan mendanai bidan-bidan di pelosok tersebut sehingga menurunkan semangat para pahlawan medis ini.

[caption id="attachment_269165" align="aligncenter" width="300" caption="(ki-ka) Ibu Ninouk, Bapak Fasli Jalal, dan moderator"]

1371659319479900448
1371659319479900448
[/caption] Diskusi berakhir pada pukul 04.30 yang dilanjutkan dengan performance dari Summer Band, band tamu yang dimotori oleh Rully Sianipar. Sekitar tujuh lagu mulai dari "Fire" hingga single anyar "Menari Bersamaku" dibawakan Summer Band untuk menemani para kompasianer yang sedang lahapnya menikmati hidangan istimewa yang disajikan si empunya acara. [caption id="attachment_269166" align="aligncenter" width="300" caption="Summer Band on stage! Enjoy :)"]
1371659386951937192
1371659386951937192
[/caption] [caption id="attachment_269167" align="aligncenter" width="300" caption="Bon Appetite! :9"]
13716594492034604044
13716594492034604044
[/caption] Tak lengkap rasanya jika suatu acara tidak dilengkapi dengan kuis. Yap! Quiz time! Para kompasianer pun langsung bersemangat dan menunjukkan antusiasme mereka karena kali ini hadiah yang diberikan sangat menarik yakni sebuah smartphone. MC memandu kuis dan meminta  peserta menjawab pertanyaan dengan benar tentang usia yang dianjurkan bagi wanita dan pria untuk menikah. Pak Heri adalah kompasianer yang beruntung memperoleh seperangkat smartphone tadi dengan menjawab 21 tahun (untuk wanita) dan 25 tahun (untuk pria). Namun ia juga memberi saran bahwa seharusnya batas usia pernikahan bagi wanita adalah sama dengan pria yakni 25 tahun mengingat seorang wanita juga perlu mengembangkan dirinya dengan berkarir dan menuntut ilmu yang tinggi sebelum menikah. Tak hanya kuis yang berhadiahkan sebuah smartphone, Kompasiana dan BKKBN juga mengadakan kompetisi live tweet mengenai acara ini yang berhadiah seperangkat mini DVD Home Theater. Kompasianer dengan username twitter @im_hp3 pun sukses memboyong hadiah tadi setelah memberikan live tweet terbaik sepanjang acara berlangsung. Overall, event yang diadakan Kompasiana kali ini adalah hal positif untuk saling berbagi ilmu dan informasi mengenai masalah kependudukan Indonesia sekaligus membuka mata untuk bahu-membahu dalam menyukseskan program-program BKKBN demi kependudukan Indonesia yang lebih baik. Ditunggu event-event selanjutnya, Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun