Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Wacana Libur Sekolah 1 Bulan Selama Ramadan, Dikaji Lagi!

9 Januari 2025   09:10 Diperbarui: 9 Januari 2025   09:10 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi murid belajar di sekolah | foto: ANTARA via beritasatu.com

Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah menilai, wacana libur sekolah 1 bulan harus dikaji dan dianalisis. Dengan analisis yang mendalam, bakal diketahui sisi positif dan negatif terhadap wacana libur satu bulan ini. Salah satu yang ia soroti adalah target kegiatan belajar mengajar (KBM). Kalau mau libur satu bulan, harus diberikan tugas, ujar Ledia.

Menurutnya, KBM hanya efektif pada dua pekan pertama saat Ramadan. Dia menghimbau, pemerintah menentukan konsep dan target yang jelas sebelum merealisasikan wacana ini.

Belum ada pembahasan di Kemendikdasmen

Sedangkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti berujar, kementeriannya belum membahas wacana libur satu bulan selama Ramadan ini. Menurutnya, harus ada keputusan bersama lintas kementerian untuk menetapkan libur sekolah satu bulan ini.

Libur 1 bulan pernah diterapkan

Libur satu bulan selama puasa pernah diterapkan di sekolah pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kebijakan ini tetap diingat orang, khususnya anak-anak di era 1990-an hingga awal 2000-an. Gus Dur menghimbau sekolah-sekolah untuk mengadakan pesantren kilat selama libur Ramadan. Kebijakan ini diambil Gus Dur guna memberikan kesempatan bagi anak-anak agar lebih fokus dalam belajar agama Islam.

Ilustrasi murid belajar di sekolah | foto: ANTARA via beritasatu.com
Ilustrasi murid belajar di sekolah | foto: ANTARA via beritasatu.com

Kombinasi wacana libur satu bulan dan Ujian Nasional

Dalam era Kurikulum Merdeka di Menteri Nadiem, ujian bukan lagi penentu kelulusan. Sedangkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah hendak “membangkitkan” kembali Ujian Nasional untuk Tahun Ajaran 2025-2026. Jika aku menjadi murid, akan sangat riang dengan wacana libur 1 bulan. Tahun ini belum ada ujian. Libur, OK saja!

Sedangkan dari sisi mayoritas orang tua, pasti cemas dan khawatir. Biasanya, anaknya berada di sekolah sekitar 7-8 jam sehari. Artinya sudah ada pihak sekolah yang mengawasi anaknya sampai pulang sekolah.

Jika anak libur sebulan penuh, siapa yang akan mengawasi? Orang tua punya pekerjaan dan kesibukan masing-masing. Apa yang akan dilakukan para murid? Pilihannya: main games, atau menonton. Iya kalau tidak terjerat judi online atau kenakalan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun