Para warga yang menerima roti dari anak-anak merasa sangat senang. Senyum di wajah mereka menjadi bukti. Mungkin mereka tak menyangka, anak SD yang biasanya hanya tahu bermain tetiba menyodorkan sebungkus roti. Mengesankan.
Saking senangnya, meski hanya diberi roti, beberapa penjual di pasar justru gantian memberi pada para murid. Ada yang memberi rambutan, sampai pisang. Anak-anak girang, tak menyangka juga mereka justru diberi buah oleh para penjual.
3) Pengalaman baru
Siapa sangka, program sederhana ini memberi pengalaman baru yang amat berharga bagi murid-murid. Khususnya kelas besar (kelas 4-6), dipilihkan rute baru dari yang biasanya ditempuh dalam jalan sehat setiap Jumat. Kami pilihkan rute yang melewati pasar, di mana banyak orang berkerumun, lebih banyak target untuk diberi.
Melewati rute baru, melewati gang-gang sempit juga memberi kesan tersendiri. Sebab, selama ini rute mereka rumah-sekolah naik motor, atau mobil. Tahu-tahu sudah liburan ke kota lain, bahkan luar negeri.
Menemui warga dengan pekerjaan atau kesibukannya, khususnya lansia, meski hanya sekedar memberikan salam dan sebungkus roti, juga memberi warna bagi orang lain. Kiranya momen ini menjadi pengalaman bagi murid-murid supaya tahu berbagi kepada orang lain.
Seorang murid pria berujar, "Mister, aku malu." "Loh, malu kenapa, kamu kan pakai baju. Justru ini menjadi kesempatan kamu bisa berinteraksi dengan orang-orang di jalan atau di pasar. Kamu bisa menjadi berkat untuk mereka." jelasku.
Begitulah. Melalui jalan sehat ini kami mengajarkan anak untuk belajar berbagi meski masih kecil, dengan cara sekecil apa pun. --KRAISWAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H