Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Teks Pidato yang Hilang di Kelas

4 Desember 2024   12:07 Diperbarui: 4 Desember 2024   12:16 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dokumen yang hilang, harus dipecahkan detektif | Foto: Freepik.com, fanpop.com

Aku mengecek daftar nilai, memastikan bahwa Joko memang sudah mengumpulkan. (Aku beri tanda centang di samping namanya) Aku juga masih ingat, Joko ini salah satu yang paling semangat mengumpulkan, dia menyerahkannya langsung padaku kemarin. Aku juga menyampaikan di kelas, siapa tahu ada yang melihat teks milik Joko. Mungkin terselip, atau jatuh.

Nihil. Tidak ada. Apa bukti yang aku punya...?

Anak-anak di kelas ini suka usil. Kadang menyembunyikan teks/ lembar kerja milik temannya. Itu terjadi beberapa kali. Lalu, karakter Joko ini juga suka usil. Dia sok tahu dan suka menyerobot antrian maupun dalam berbicara. Mungkinkah ada teman yang tidak suka pada Joko, lalu menyembunyikan teks pidatonya?

Atau, justru aku yang salah hitung atau menaruh di suatu tempat. Jadi aku juga bisa jadi suspek. Tapi aku menyangkal. Aku yakin sudah menghitung dengan benar sebelum menyerahkan pada Cindy dan Dian. Aku tidak punya masalah pribadi dengan Joko. Integritasku sebagai guru otentik!

Maka, Cindy dan Dian juga berpotensi menjadi tersangka. Setahuku, mereka juga bukan pendendam, meski mungkin sekali dua pernah jengkel juga dengan ulah Joko di kelas.

Ini perkara sulit. Solusi terkini, aku meminta Joko menulis ulang teksnya. Syukurnya, secara kognitif dia tidak masalah. Dia ingat betul isi teks yang dia tulis sebelumnya. (Tipe anak yang pintar sebenarnya, tidak menyalin dari internet)

Dua puluh menit kemudian. Para murid selesai melakukan persiapan. Siap untuk segera membacakan pidatonya di kelas. Joko juga sudah selesai menulis teks pidato yang baru. Tiba-tiba...

Dian meraih laci mejanya. Teks pidato Joko ada di sana! Bagaimana bisa? Apakah Dian yang menyembunyikannya? Atau Cindy? Atau justru murid lainnya? Entahlah.

Aku mengingatkan pada murid di kelas agar tidak berbuat iseng atau sengaja menyembunyikan karya temannya, apa pun alasannya. Kalau ketahuan, aku bisa memberikan nilai nol pada pelakunya. Aku pun menawarkan pada Joko, mau memakai teks lama atau yang baru. Dia pilih teks yang baru. Masalah selesai.

Dalam kasus ini tidak perlu bantuan detektif, sebab teks yang hilang telah ditemukan. Meski kasusnya belum terpecahkan secara tuntas. Seperti banyak kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia. Tak pernah tuntas siapa pun presidennya. Mungkin kasus ini bisa diangkat ke dalam layar lebar. Bahwa hanya detektif yang bisa memecahkan kasus misterius ini. --KRAISWAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun