Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Ini Akibat Jika Tega pada Anak Batita

23 Oktober 2024   19:35 Diperbarui: 24 Oktober 2024   19:07 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan terbatas. Imajinasi mengelilingi dunia.” Albert Einstein 

Aku sepakat dengan Einstein. Pengetahuan gampang dipelajari, dan gampang dilupakan. Imajinasi membuka pintu-pintu ketidaktahuan.

Anak kami sudah terbiasa melihat alat berat bekerja di proyek dekat rumah kami. Ekskavator, truk jungkit, buldozer, truk silinder, dan molen sudah akrab baginya.

Sudah akrab dengan alat berat | dokumentasi pribadi 
Sudah akrab dengan alat berat | dokumentasi pribadi 

Suatu hari, istriku takjub melihat anak mengeluarkan selimut pink kesayangannya. Biasanya dia akan meringkuk di ruang tengah, ditutup selimut. Kali ini beda. Dicampakkannya selimut itu. Ia mengambil miniatur alat berat. Buat apa...?

Ditatanya alat berat itu di atas selimut. "Ini ekskavatornya bekerja mengeruk tanah!" ujarnya. Wow! Dia melihat selimut itu bak tumpukan tanah di proyek. Imajinasinya tinggi.

3) Bisa adaptif

Kalau kami tidak tega, maka semua yang anak kami minta akan diberikan. Es krim, permen, enggan mandi, nonton HP, dan banyak lagi.

Kami tega, maka jika sesuatu minim manfaat dan malah menghambat pertumbuhan anak, kami tegas, "NO!" (Sesekali makan es krim enak kok, kalau pas gajian.)

Alat berat di atas
Alat berat di atas "gundukan tanah" | dokumentasi pribadi/RN

Kami tega, maka kami alihkan anak dari HP dengan berinteraksi, memegang, memodifikasi, dan memainkan benda-benda di sekitarnya. Entah mainannya, perkakas tukang, atau panci mamaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun